GLOBAL NEWS 2 Prajurit TNI Terluka Saat Israel Tembaki Markas Besar Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon
BEIRUT, sp-globalindo.co.id – Israel melepaskan tembakan pada Kamis (10/10/2024) ke markas Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIFIL) di Lebanon, melukai dua tentara UNIFIL yang bukan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). menjadi
Menurut kantor berita AFP, Jumat (11/10/2024), Israel mengakui pasukannya melepaskan tembakan di kawasan tersebut.
Namun mereka (Israel) mengatakan mereka menargetkan anggota Hizbullah karena mereka bekerja di dekat pos-pos PBB.
Baca juga: Ledakan Kuat Mirip Gempa Guncang Beirut, 22 Tewas dan 100 Luka-luka
Italia, negara penyumbang pasukan utama, mengatakan tindakan tersebut bisa dianggap sebagai kejahatan perang. Washington pun mengaku sangat khawatir.
Insiden ini terjadi setelah misi penjaga perdamaian pekan lalu menolak tuntutan untuk merelokasi beberapa posisi Israel.
UNIFIL, yang memiliki sekitar 10.000 penjaga perdamaian di Lebanon selatan, menyerukan gencatan senjata pada 23 September setelah bentrokan lintas batas antara Israel dan Hizbullah.
“Pagi ini, dua penjaga perdamaian terluka setelah tank IDF Merkava menembakkan senjatanya ke menara observasi di markas UNIFIL di Nakura, langsung mengenai mereka dan menyebabkan mereka terjatuh,” kata UNIFIL.
Pasukan penjaga perdamaian tidak mengalami luka serius, namun masih dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Israel Serang Sekolah Penuh Pengungsi di Gaza, 28 Tewas dan 54 Luka-luka
Juru bicara UNIFIL mengatakan mereka berasal dari Indonesia (pasukan TNI), pasukan pembantu utama UNIFIL.
Duta Besar Indonesia untuk PBB Hari Prabowo mengatakan kejadian ini jelas menunjukkan bagaimana Israel menempatkan dirinya di atas hukum internasional, di atas impunitas, dan di atas nilai-nilai perdamaian bersama.
Israel mengatakan tentaranya melepaskan tembakan di area pangkalan UNIFIL setelah memberi tahu pasukan PBB bahwa mereka mencari perlindungan.
Menteri Pertahanan Italia mengatakan serangan dan insiden lain yang dituduhkan kepada Israel oleh UNIFIL bisa jadi merupakan kejahatan perang dan menuntut penjelasan jika dia tidak salah.
Guido Crosetto menyebut “penembakan” itu tidak dapat ditoleransi dan memprotes rekannya dari Israel dan duta besar negara tersebut untuk Italia.
“Gedung Putih di Washington sangat prihatin,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Kamis.
“Kami memahami bahwa Israel melakukan operasi yang ditargetkan di dekat Garis Biru untuk menghancurkan infrastruktur Hizbullah. Hal ini penting untuk mengancam keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian PBB,” jelasnya.
Baca juga: [PULER GLOBAL] Jangan Hancurkan Lebanon Seperti Gaza | Ikhtisar peta Timur Tengah
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Spanyol mengecam keras pengeboman Israel terhadap markas UNIFIL karena dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional. Dengarkan berita dan peluang terbaru kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.