SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Lifestyle

20 Tahun Jokowi Bersama PDI-P, Akankah Berakhir?

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Cristianto menegaskan, Joko Widodo (Jokowi) dan putranya Gibran Rakabuming Raka serta menantunya Bobby Nasushan sudah tiada. Bagian dari PDI-P.

Saya ulangi, Pak Jokowi dan keluarga bukan lagi anggota PDI Perjuangan, kata Hasto.

Hasto mengatakan, partai menilai praktik politik yang dilakukan Jokowi dan keluarga sudah tidak sesuai lagi dengan cita-cita partai yang diperjuangkan sejak zaman Bung Karno.

“Jadi itu yang terjadi, lalu kita lihat bagaimana nafsu akan kekuasaan tidak pernah berhenti,” ujarnya.

Diketahui, Jokowi menekuni karir politik di pemerintahan bersama PDI Perjuangan, mulai dari dua periode sebagai Wali Kota Solo dan dua periode sebagai Presiden Republik Indonesia.

Baca juga: FX Rudy Gabung PDI-P Sebagai Wali Kota Solo Jokowi, KTA Bicara Soal Hubungannya dengan PDI-P

Pria lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini bergabung dengan PDI-P pada tahun 2004.

Setelah bergabung dengan PDI-P, Jokowi yang sukses mengelola bisnis furnitur kemudian memutuskan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solo 2005.

Bekerjasama dengan FX Hadi Rudyatmo, Jokowi memenangkan Pilkada di Solo dan diangkat menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo periode 2005–2010.

Jokowi dan FX Rudy kemudian kembali mengukuhkan diri sebagai petahana pada Pilkada 2010.

Hasilnya, Jokowi dan FX Rudy kembali memenangkan kontestasi dan diangkat menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo periode 2010-2015.

Baca juga: Hasto: Saya tegaskan, Jokowi dan keluarga tak lagi jadi bagian pertarungan PDI Gubernur DKI

Masih di PDI-P, Jokowi diyakini terpilih menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2012. Saat itu, ia baru menjabat dua tahun sebagai Wali Kota Solo.

Calon cawapres Jokowi adalah mantan Bupati Belitung Timur Basuki Tjahja Purnama atau lebih dikenal Ahok, anggota Partai Garindra.

Namun, transisi Jokowi-Ahok yang didukung PDI-P dan Garindra tidaklah mudah. Sebab, mereka harus menghadapi lima pasangan calon (Paslon) lainnya.

Lima paslon lainnya adalah Fauji Bovo (Phoke)-Nacharovi Ramli yang didukung Demokrat, Partai Mandatti Nasional (PAN), Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bulan Bintang (PBB), PKNU, dan PMB. . Kemudian Hidayat Noor Wahid-Didiq J Rachabini didukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca Juga: Puan Maharani Ditanya Soal Posisi Jokowi di PDI-P: Apa?

Alex Nordin-Nono Sampono kemudian didukung Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perdamaian dan Sejahtera (PDS) dan beberapa partai kecil lainnya.

Selain itu, ada dua pasangan calon dari jalur independen yakni Hendraji Sopandji-Ahmed Reza Patria dan Faisal Basri-Beyam Triani Benjamin.

Kemenangan duet Jokowi-Ahok juga tidak mudah. Sebab, pilkada provinsi harus dilaksanakan dalam dua putaran karena tidak ada pasangan calon yang mampu memperoleh suara 50 persen + 1 pada putaran pertama.

Namun, Jokowi-Ahok keluar sebagai pemenang pada putaran pertama dengan perolehan 1.847.157 suara atau 42,60 persen.

Pada akhirnya, kemenangan berpihak pada Jokowi-Ahok. Duo ini berhasil mengalahkan duo Foke-Nacharovi pada putaran kedua seleksi wilayah DKI Jakarta.

Baca Juga: Nama Jokowi Tak Ada di Ketum Golkar, Ini Penjelasan Bahlil

Saat itu, Jokowi-Ahok memperoleh 2.472.130 suara atau 53,82 persen. Sementara Folk-Nacharovi memperoleh 2.120.815 atau 46,18 persen.

Jokowi-Ahok resmi terpilih dan dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta masa jabatan 2012-2017. Presiden Republik Indonesia

Setelah sukses memimpin Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta, PDI Perjuangan menetapkan pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 itu, sebagai calon presiden (Capers) pada Pilpres 2014. dibawa menjadi

Bahkan, saat itu pula diketahui bahwa Jokowi baru dua tahun memimpin Ibu Kota Jakarta.

Namun, PDI-P yang menentang 10 tahun pemerintahan presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), meyakinkan Jokowi akan memenangkan Pilpres 2024.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *