Bangkok, sp-globalindo.co.id – 352 sekolah di ibukota Thailand terpaksa ditutup pada hari Jumat (29/24/2025) karena polusi udara di Bangkok.
Menurut pemantauan kualitas udara IQAIR, Bangkok berada di tempat ketujuh di dunia sebagai kota besar yang paling tercemar.
Menurut otoritas kota, polusi udara musiman telah lama terganggu oleh banyak negara di wilayah tersebut, Thailand.
Baca: Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan pernikahan
Tetapi minggu ini kondisi berkabut telah menutup banyak sekolah sejak 2020.
Pemerintah Kota Bangkok telah menutup 352 sekolah di 31 distrik karena polusi udara, menurut pesan resmi pemerintah di media sosial.
Lebih dari 250 sekolah ditutup di Bangkok pada hari Kamis karena polusi. Pejabat meminta penduduk untuk bekerja dari rumah dan membatasi mobil berat di kota.
Dengan kutipan kantor berita AFP, polusi udara terpengaruh secara musiman di tenggara.
Artinya, udara musim dingin mendingin dan berhenti dengan asap tanaman yang terbakar dan uap mobil.
Di malam hari, mikronutrien PM2.5 cukup kecil untuk memasuki paru -paru dan mencapai 108 mikrogram per meter kubik.
Baca Juga: New Delhi di Sekolah India masih ditutup karena polusi udara
Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan agar rata-rata paparan 24 jam tidak boleh melebihi 15 per tahun.
Pemerintah Bangkok mengatakan bahwa sekolah -sekolah di daerah di mana level PM2.5 tinggi dapat ditutup minggu ini.
352 dari 437 sekolah Metro Bangkok, yang mempengaruhi ribuan siswa.
Angka ini tertinggi setelah 2020, ketika otoritas kota ditutup karena polusi udara.
Pada saat yang sama, Menteri Dalam Negeri Thailand Anadine Churchevilla memberlakukan larangan pembakaran pada hari Kamis.
Atau bakar tanaman yang tersisa untuk membersihkan ladang. Jika ada yang melanggar keterlambatan, ia berisiko penuntutan pidana.