sp-globalindo.co.id – Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat berdampak buruk bagi kesehatan anak, meningkatkan risiko seperti obesitas dan penyakit.
Agar tetap dalam batas aman, sebaiknya orang tua membantu menjaga asupan gula anak sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.
Lalu berapa batas ideal konsumsi gula?
Berdasarkan pemberitaan sp-globalindo.co.id, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan batas aman konsumsi gula sebesar 10 persen dari kebutuhan kalori.
Baca juga: Daftar Risiko Penyakit pada Anak yang Terlalu Banyak Makan Gula
Lebih baik lagi jika Anda mengurangi gula sebanyak 5 persen atau sekitar 25 gram (sekitar 6 sendok teh) sehari.
Saat ini Kementerian Kesehatan Pemerintah Indonesia merekomendasikan batas gula harian sekitar 50 gram atau 4 sendok teh untuk orang dewasa yang sehat.
American Cardiologists Association (AHA) menyebutkan batas atas konsumsi gula untuk anak usia 2 hingga 18 tahun adalah kurang dari 24 gram per hari. Cara mengurangi konsumsi gula pada anak 1. Kurangi gula tambahan
Ahli Gizi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. Menurut Tan Shot Yen, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membiasakan anak makan langsung dari sumbernya.
Yang pasti aman mengonsumsi gula yang berasal langsung dari sumbernya, seperti beras, umbi-umbian, jagung, sagu, sayur-sayuran, dan buah-buahan, ujarnya dalam wawancara online, dilansir Antara, Jumat (24/8). /2019). 5/2024).
Disarankan agar orang tua membatasi sebisa mungkin gula tambahan, seperti gula rafinasi atau pemanis buatan.
Selain itu, susu kental manis dan sirup kerap “disembunyikan” dalam makanan anak.
Baca juga: 10 Sumber Gula Tersembunyi yang Bisa Bikin Berat Badan Naik
Orang tua bisa menggantinya dengan makanan asli, seperti buah-buahan, yang mengandung gula alami. 2. Periksa label makanan
Dr Tan juga berpesan agar orang tua memahami label pada makanan kemasan. Dengan begitu, orang tua bisa menghindari anak mengonsumsi makanan yang pasti tinggi gula.
Selain itu, memahami nama-nama makanan memudahkan orang tua melihat adanya pantangan makanan manis yang tersembunyi dalam struktur tulisan.
Misalnya zat yang berakhiran “-ol”, seperti sorbitol, manitol, dan xylitol.