sp-globalindo.co.id – Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Oktober.
Kementerian Kesehatan menyebutkan tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024 adalah saatnya memprioritaskan kesehatan mental di tempat kerja, dan untuk mencapainya ada empat hal yang perlu dilakukan.
Imran Panbudi, Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, mengatakan hal pertama yang harus diterapkan adalah jam kerja yang wajar, sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien dan sekembalinya ke rumah, Anda bisa melakukan hal lain.
“Aturan saat ini adalah 8 jam.” 8 jam ini harus dikelola secara efektif dan efisien agar pekerjaan tidak hilang di luar jam kerja,” kata Imran (ditulis Antara).
Baca juga: Kesehatan mental tidak hanya dibentuk oleh pikiran
Hal lainnya, kata dia, adalah memberikan layanan kesehatan mental seperti konseling atau pelatihan manajemen stres. Misalnya, dia mengatakan Kementerian Kesehatan menggalakkan pemeriksaan kesehatan mental dan memberikan konseling kepada mereka yang membutuhkan.
Hal-hal inilah yang coba kita promosikan. Alhamdulillah, jumlah masyarakat yang tuntas screening tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan dua tahun sebelumnya, ujarnya.
Ketiga, kata Imran, mendorong perbincangan terbuka mengenai kesehatan mental. Ia mengatakan, masyarakat sering beranggapan bahwa manusia harus kuat sehingga mereka menyimpan masalahnya sendiri. Menurutnya ini tidak baik.
“Jadi kalau ada yang bilang, ada teman yang curhat dan bilang, ‘Kamu baik-baik saja’, itu tidak benar. Yang benar adalah: ‘Nah, kamu punya masalah, nikmati masalahmu, selesaikan, tapi kamu harus bangkit. “, katanya.
Dia mengatakan langkah terbaru adalah meningkatkan kesempatan kerja bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan mental yang parah.
Jadi, daripada menghina mereka, kita harus memberi mereka kesempatan dan mendorong mereka untuk bisa berkarya,” jelasnya.
Baca Juga: Mewujudkan Cakupan Kesehatan Universal yang Berkelanjutan Tanpa Membebani Negara
Merujuk data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2022, 1 dari 8 orang di seluruh dunia mengalami masalah kesehatan mental.
“Global Burden of Disease 2019 menunjukkan bahwa gangguan jiwa ini menjadi penyebab kecacatan jangka panjang nomor dua di Indonesia,” ujar Imran dengan mengedepankan kesehatan mental di tempat kerja.
Dalam pidatonya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa sekitar satu dari delapan orang di seluruh dunia menderita gangguan jiwa. Tidak ada komunitas atau masyarakat yang kebal.
Bunuh diri masih menjadi penyebab utama kematian di kalangan generasi muda, dan jutaan orang terus menderita secara diam-diam.
Hari Kesehatan Mental Sedunia ini berfokus pada pengutamaan kesehatan mental di tempat kerja. Sebanyak 60% penduduk berusia di atas 15 tahun bekerja dan menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat kerja.