Jakarta, sp-globalindo.co.id – Ban mobil mempunyai peranan yang tidak bisa dianggap remeh. Untuk itu banyak orang yang menganjurkan agar selalu memperhatikan perawatannya, terutama untuk masalah tekanan udara.
Umur ban pun berbeda-beda, apakah ban perlu diganti dengan ban baru dalam jangka waktu tertentu atau karena mengalami kerusakan.
Salah satu tanda ban masih layak servis adalah dengan memperhatikan permukaan ban atau tingkat keausan pada ban.
Namun pada beberapa kasus, ban mobil mempunyai tingkat keausan yang tidak merata pada bannya. Misalnya hanya di bagian tepi luar saja atau hanya di bagian tengah saja.
Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Rotasi Ban Mobil?
Menurut Manajer On Vehicle Test (OVT) PT Gajah Tungga Tbk Zulapata Zainal, situasi tersebut jelas menunjukkan masalah lain yang perlu diwaspadai pemilik mobil, karena keausan tapak ban mobil yang tidak merata menjadi penyebabnya.
Pada awalnya, keausan hanya terjadi pada bagian pinggir atau tengah tapak ban. Menurut Zulapat, hal itu menandakan tekanan udara tidak sesuai rekomendasi pabrikan.
“Kalau kita sering pakai ban bertekanan rendah, bagian pinggirnya (bagian luar tapak) yang lebih dulu aus. Kalau tekanan ban terlalu tinggi, bagian tengahnya yang lebih dulu aus,” kata Zulapata beberapa waktu lalu.
Kedua, keausan ban bagian dalam atau luar akibat kesejajaran roda yang tidak sempurna. Menurut Zulapat, hal tersebut dipengaruhi gaya berkendara, seperti menikung berlebihan.
Baca Juga: Daftar Lengkap Pemenang HMC 2024 Final Battle Mod
Tak hanya itu, kelainan bentuk suspensi atau kelonggaran berlebihan juga bisa menyebabkan keausan ban tidak normal.
Selain itu sudut camber juga berpengaruh, dengan camber negatif maka keausan ban bagian dalam akan semakin cepat begitu pula sebaliknya.
Ban kemudian menjadi aus, namun strukturnya tetap sama saat menyentuh tapak. Kondisi ini terjadi karena situasi stres yang tidak semestinya.
“Jari kaki yang terlalu besar menyebabkan roda tergelincir dan permukaan bagian dalam tapak bergesekan dengan permukaan jalan. Keausan yang terjadi menyebabkan struktur seperti bulu,” kata Zulapata.
Selain itu, terjadi keausan pada bagian jari kaki dan tumit, hal ini biasanya terjadi pada ban yang tidak berada pada posisi roda penggerak dan akibat pengereman cepat yang berulang-ulang dalam jarak dekat. Masalah pada bushing suspensi, ball joint, dan bantalan roda juga bisa menjadi penyebabnya.
Baca juga: Mitos atau Kebenaran, Apakah Mobil Bekas Bekas Masih Perlu Diganti Secara Rutin?
Sedangkan menurut Zulpata, bintik-bintik keausan atau penyok muncul akibat pengereman mendadak atau pengereman berat.
Keausan berupa lekukan berbentuk cangkir pada bagian samping ban ini disebabkan oleh pengereman mendadak atau pengereman panik pada kendaraan yang tidak memiliki ABS atau sistem ABS tidak normal, ujarnya. Dengarkan pilihan berita dan headline terkini kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.