sp-globalindo.co.id – Pengamat sepak bola Gita Suwondo menyebut lini serang Timnas Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah.
Timnas Indonesia membutuhkan penyerang-penyerang handal untuk meningkatkan permainannya.
Pendapat tersebut mencerminkan sikap pelatih Shin Tae-yong dan tim selama empat laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Asia.
Rizky Ridho dkk. berhasil menjaga tiga tim, Arab Saudi (1:1), Australia (0:0) dan Bahrain (2:2), hanya meraih satu poin dan kalah satu kali dari China (1:2).
Baca Juga: Waspadai Jebakan Psywar di Bahrain…
Sebuah prestasi mengingat Indonesia menjadi tim pertama yang mampu menyamai dua tim bersejarah di Piala Dunia, Arab Saudi dan Australia.
Tanpa keputusan wasit, Indonesia juga bisa mengalahkan Bahrain.
Namun permainan Indonesia di tiga laga tersebut sama saja, percaya diri dalam bertahan namun ringan dalam menyerang.
Total, pertahanan Indonesia memblok 61 tembakan di tiga laga tersebut, 14 tembakan plus 3 dan 3.
Rafael Struick dkk. Namun, mereka hanya mencetak 18 gol, sembilan di antaranya tepat sasaran, dan mencetak tiga gol.
Kesenjangan antara Indonesia terlihat jelas pada laga melawan China. Garis pertahanan yang tidak terlihat bagus menyebabkan tim mencetak dua gol pertama.
Baca Juga: Shin Tae-yong Ungkap Mental Pemain Usai Kalah dari China
Pada situasi awal, Indonesia harus menyerang untuk menyamakan kedudukan, namun baru pada menit ke-86 mereka berhasil memperkecil skor. Pemain sepak bola Tom Haye juga meninggal.
“Karena kami tidak mencetak gol dengan mudah dan tidak mudah membuka peluang. Kalaupun mendapat peluang, kami bisa memanfaatkannya dengan penyelesaian akhir yang bagus (tapi itu jarang terjadi). Itu saja dan akan terjadi lagi.”, kata Gita Suwondo kepada sp-globalindo.co.id, Kamis (17/10/2024).
Ia mencatat, Indonesia belum memiliki predator yang bisa diandalkan dalam penjualan sepak bola. Mayoritas rekrutmen pemain diaspora terkonsentrasi di barisan belakang.
“Satu hal lagi: dengan kedatangan Kevin Diks, dia akan kuat di lini belakang dan tengah. Jika ia bermain sebagai DM, ia tidak akan menemukan solusi untuk mematikan bola di depannya. Kita harus dapat stiker,” ujarnya. saran.
Baca juga: Mengapa STY menurunkan lineup berbeda dan mencadangkan Thom Haye saat melawan China?
Ini menjadi tantangan bagi timnas Indonesia. Sebab selama ini sangat sulit menemukan striker yang bisa memenuhi kebutuhan strategis Shin Tae-yong.
Sulit juga untuk mengetahui penyerang diaspora. Pasalnya, Belanda yang menjadi rumah bagi banyak pemain diaspora saat ini kesulitan mencari penyerang.
Kalau soal pemain diaspora Belanda, yang jadi pertanyaan Timnas Belanda juga belum punya striker, pemain bernomor punggung 9, kata pria yang akrab disapa Bung GAZ itu.
“Iya, bagaimana dia bisa shift kedua agar bisa membubarkan kita juga,” tutupnya. Dengarkan berita terbaru kami dan pilih langsung di ponsel Anda. Pilih saluran baru yang ingin Anda ikuti. Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.