sp-globalindo.co.id – Pejabat Dukungan Program Olahraga Global UNOCT Thaddeus Barker-Mill menjelaskan bahwa olahraga dapat menjadi alat untuk menyatukan masyarakat.
Hal ini disampaikan pada Konferensi Olahraga Internasional bertajuk “Menggunakan kekuatan olahraga dan nilainya untuk memperkuat kohesi komunitas dan berdampak pada ketahanan komunitas”.
Acara tersebut diselenggarakan oleh United Nations Office on Counter-Terrorism (UNOCT) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI pada tanggal 1 hingga 3 Oktober 2024 di Discovery Kartika Plaza Hotel Padang, Bali. ;
Acara tersebut menghadirkan tiga hal penting yang saling berkaitan, merayakan persatuan dan memperkuat pemahaman budaya.
Sardis mengatakan, olahraga bisa menjadi salah satu cara menyatukan berbagai kegiatan sosial.
“Ini adalah contoh bagaimana olahraga dapat digunakan sebagai alat untuk menyatukan masyarakat demi suatu tujuan,” kata Thaddeus, petugas dukungan program untuk program olahraga global di Pusat Kontra-Terorisme PBB.
Baca Juga: Surabaya Dinobatkan UNICEF Sebagai Kota Cocok untuk Anak Dunia
Di zaman sekarang ini, masih terdapat beberapa sikap rasis terhadap orang dan gender tertentu. ;
Seiring dengan semakin canggihnya teknologi, ujaran kebencian menyebar melalui media sosial.
Media sosial seringkali tidak digunakan secara bijak. Misalnya, sebagian netizen Indonesia mengungkapkan kebencian usai laga Bahrain kontra Indonesia (10/10/2024) karena laga kualifikasi Piala Dunia 2026 berakhir 2-2.
Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) merilis informasi lebih lanjut di halaman Instagram-nya pada Rabu (16 Oktober 2024).
BFA mengungkap perilaku netizen yang menyerang pemain, ofisial, dan Asosiasi Sepak Bola Bahrain usai pertandingan, serta banyak melontarkan komentar yang menghina usai pertandingan.
Baca juga: UNESCO-UNICEF menyetujui Indonesia menjadi tuan rumah kunjungan studi Gateway 2024
“Siapa yang bertanggung jawab atas ujaran kebencian? Semua orang. Kalau kita melihat PBB, semua orang bertanggung jawab atas ujaran kebencian. Kita semua punya tanggung jawab dan harus mengambil tindakan kolektif untuk mengatasi ujaran kebencian,” kata Thaddeus.
Ia melanjutkan bahwa “Media sosial adalah alat kompleks yang menjamin penghapusan ujaran kebencian, namun pada saat yang sama, media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian.”
Thaddeus percaya bahwa olahraga dapat menjadi alat untuk melawan ujaran kebencian.
“Saya pikir olahraga adalah alat yang baik dan ampuh untuk memerangi ujaran kebencian. Pada tanggal 22 September 2024, para pemimpin PBB menyepakati sebuah kata untuk masa depan, sebuah deklarasi untuk menciptakan dunia yang lebih damai,” kata Thaddeus Yes. Dengarkan berita terkini dan pilihan teratas kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda dan kunjungi saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.