JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Membeli sepeda motor bekas seringkali dianggap sebagai alternatif yang lebih hemat dibandingkan membeli unit baru.
Sepeda motor bekas hadir dalam berbagai macam kondisi, mulai dari yang baru hingga yang lama. Ada juga kilometer rendah hingga tinggi.
Menurut Ivan, Pengelola Babay Motor di Jakarta Barat, sepeda motor bekas dengan jarak tempuh tinggi kemungkinan besar mengalami kerusakan komponen dan perlu perhatian lebih.
Baca juga: Genap 50 Tahun, Inilah Prestasi Isuzu di Indonesia
Biasanya pembeli hanya mencari harga murah, padahal jarak tempuhnya tinggi, bisa jadi banyak komponen yang harus diganti, terutama mesin dan transmisi, ujarnya kepada sp-globalindo.co.id, Rabu (2/2). 10/) . 2024).
Sepeda motor bekas dengan tabung panjang bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari keausan mesin hingga penurunan performa secara keseluruhan. Selain itu, komponen seperti rem, rantai, suspensi, dan kelistrikan juga dapat dengan cepat menurunkan performa.
Permasalahan tersebut akan mengakibatkan biaya perbaikan yang lebih tinggi jika tidak ditangani dengan baik. Pelanggan harus bersiap menghadapi risiko perawatan yang lebih sering dibandingkan dengan sepeda motor dengan jarak tempuh rendah.
Meski demikian, sebagai penjual, ia tidak memungkiri bahwa sepeda motor dalam kondisi apapun pasti akan mendapat pembeli.
“Pasar sepeda motor bekas akan selalu ada, bahkan yang memiliki jarak tempuh tinggi sekalipun. Kuncinya adalah transparansi agar konsumen dapat mengambil keputusan yang tepat jika siap dengan biaya perawatan yang lebih tinggi,” ujarnya.
Baca Juga: Mazda Resmi Rilis Harga Mazda EZ-6 EV
Ivan juga menyarankan agar calon pembeli selalu melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap mesin bekas, termasuk mengecek riwayat servis dan kondisi mesin. Dengarkan berita dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.