SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Gejala Perimenopause yang Lazim Dialami Wanita Usia 40 Tahun

sp-globalindo.co.id – Wanita paruh baya akan mengalami menopause, namun gejalanya dimulai beberapa tahun sebelum menstruasi benar-benar berhenti.

Masa transisi menuju menopause ini disebut perimenopause atau pramenopause. Cari tahu apa saja gejala umum dan bagaimana Anda dapat mengurangi ketidaknyamanan tersebut.

Menurut pakar kesejahteraan Dr. Leane Wen Menopause adalah masa dalam kehidupan wanita ketika mereka berhenti menstruasi.

“Secara spesifik, menopause terjadi 12 bulan setelah menstruasi terakhir. Bagi sebagian besar wanita, menstruasi tidak langsung berhenti, namun ada masa transisi sekitar 4-8 tahun sebelumnya ketika kadar hormon berfluktuasi,” kata Wen.

Menopause biasanya terjadi pada usia antara 40 dan 50 tahun, dengan rata-rata usia 52 tahun. Sedangkan perimenopause dapat dimulai pada awal usia 40an.

“Menstruasi tidak teratur merupakan tanda utama perimenopause. Durasi siklus menstruasi bisa lebih lama atau lebih pendek. Frekuensinya juga berubah dan banyak wanita yang mengalami menstruasi lebih banyak atau sebaliknya,” ujarnya.

Baca juga: Menstruasi Lebih Awal dan Menopause Semakin Tua, Apa Dampaknya Bagi Wanita?

Bisa juga sampai beberapa bulan tidak datang haid, lalu haidnya akan kembali. Kondisi ini terutama terlihat menjelang menopause.

Tanda lain dari perimenopause adalah hot flashes. Berkeringat di malam hari seringkali membuat wanita sulit mendapatkan tidur malam yang nyenyak. Mereka juga akan mengalami perubahan suasana hati akibat hormon yang tidak stabil dan kurang tidur.

Beberapa wanita juga akan mengalami kekeringan pada vagina karena penurunan kadar estrogen. Perubahan tersebut akan menimbulkan rasa tidak nyaman saat berhubungan intim.

Vagina kering juga akan meningkatkan infeksi saluran kemih dan inkontinensia urin. Gejala lainnya termasuk kulit kering, rambut menipis, dan penambahan berat badan.

Baca juga: Pelajari Terapi Hormon untuk Atasi Gejala Menopause

Pertambahan berat badan

Obesitas saat menopause merupakan fenomena nyata. Pertambahan berat badan ini terjadi karena penuaan, berkurangnya metabolisme, dan hilangnya massa otot.

“Perubahan kadar estrogen selama perimenopause juga memicu penumpukan lebih banyak lemak di bagian tengah atau perut,” kata Dr Wen.

Faktor pemicu obesitas lainnya adalah gaya hidup, seperti stres, tekanan kerja yang lebih banyak, kelelahan, serta kurang memperhatikan nutrisi.

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengontrol berat badan, dimulai dengan pola makan yang memperbanyak asupan serat, kacang-kacangan, ikan, dan biji-bijian.

“Hindari makanan ultra-olahan, yang terbukti terkait dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, kanker, dan demensia,” ujarnya.

Baca juga: Benarkah Pria Juga Mengalami Menopause? Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *