sp-globalindo.co.id – Dokter spesialis anak dr Jati Kusuma Wardhani yang resepnya viral di media sosial menjelaskan, teh bisa diberikan kepada anak-anak jika sudah berusia lima tahun ke atas.
Berdasarkan penelitian, teh diperbolehkan untuk anak di atas lima tahun. Jadi kalau bisa untuk balita dan orang dewasa, jelas dr Jati saat dihubungi sp-globalindo.co.id, Kamis (10/10/2024).
Baca juga: Media Sosial Ramai Orang, Benarkah Teh Tidak Aman untuk Anak? Itu yang dikatakan dokter
Meski teh bisa diberikan kepada anak di atas usia lima tahun, dr Jati memberikan beberapa catatan yang perlu diketahui orang tua, yakni tidak memberikannya bersama makanan dan menghindari dosis berlebihan.
“Tidak dianjurkan (memberi teh) saat makan. Jadi kalau bisa 1-2 jam sebelum atau sesudah makan dengan dosis kecil, misalkan cangkir kecil. Juga untuk kekentalannya (jangan terlalu kental atau kental),” Jati ditambahkan. .
Jati mengatakan pemberian teh bersamaan dengan makan dapat mengganggu penyerapan zat besi dari makanan yang dimakan anak.
“Kalau dia makan di waktu yang sama, maka zat besi yang dia makan sebelumnya, seperti daging, telur, ayam, tidak akan terserap 70 persen di waktu yang sama saat dia minum teh,” kata Roemani, dokter yang berpraktik di. Rumah SakitMuhammadiyah. diSemarang. .
Baca juga: 7 Dampak Minum Teh Setiap Hari, Salah Satunya Sebabkan Mual
Meski teh bisa dikonsumsi oleh anak berusia lima tahun ke atas, dr Jati menyarankan para orang tua untuk tidak mengenalkan anak pada minuman berkafein tersebut.
Ia menyarankan agar anak hanya diberikan air putih atau cairan kaya nutrisi seperti jus jeruk atau minuman lain yang dapat menunjang kesehatan dan pertumbuhan anak.
“Kita berikan kepada anak sebanyak-banyaknya zat-zat yang penting untuk tumbuh kembang yang optimal. Bagi anak balita, teh tidak ada manfaatnya, malah cenderung menghambat zat besi yang berujung pada penurunan kognitif. air ya, air putih saja atau air vitamin C seperti jus jeruk saja sudah cukup.” kata Jati.
Sebelumnya, Dr Jati menjadi viral setelah memposting resep yang menyarankan orang dewasa untuk tidak memberikan teh kepada anak-anak. Nasihat ini berlaku untuk teh biasa dan teh manis.
Dr Jati dalam resepnya mencontohkan, kandungan dalam teh dapat mengurangi penyerapan zat besi secara optimal. Akibatnya, anak berisiko terkena anemia.
Padahal, zat besi merupakan zat gizi mikro yang sangat penting untuk perkembangan otak, meningkatkan daya tahan tubuh, sumber energi otot yang menunjang kemampuan motorik dan mencegah stagnasi. Oleh karena itu, sebaiknya hindari memberikan teh kepada anak kecil. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.