MOSKVA, sp-globalindo.co.id – Kremlin pada Minggu (10/11/2024) mengaku melihat sinyal positif dari sikap Presiden terpilih AS Donald Trump terhadap Ukraina.
“Sinyalnya positif. Trump berbicara selama pemilu tentang bagaimana dia melihat segalanya melalui perjanjian, bahwa dia dapat membuat kesepakatan yang dapat mengarah pada perdamaian,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam wawancara dengan media pemerintah yang diterbitkan pada Minggu, AFP. dilaporkan.
Meski demikian, Peskov menyebut sulit memprediksi sejauh mana Trump akan tetap berpegang pada pernyataannya kemarin pada kampanye Pilpres AS 2024.
Baca juga: Putin dan Trump Nyatakan Siap Bernegosiasi
Selama kampanye pemilihan presiden AS, Trump disebut berulang kali menyatakan bahwa ia bisa mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina “dalam satu hari”.
Saat ditanya bagaimana caranya, dia menjawab akan membuat kesepakatan. Namun, dia menolak membeberkan detailnya.
Pasca kemenangannya dalam pemilu presiden Amerika, Trump sendiri sudah beberapa waktu lalu menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam wawancara dengan NBC News, Kamis (7/11/2024), ia mengaku siap berbicara dengan Putin.
“Saya pikir kita akan bicara,” katanya.
Keinginan serupa juga diungkapkan Putin.
Ketika ditanya pada hari Kamis apakah dia terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Trump, pemimpin Rusia itu menjawab: “Siap.”
Dalam pidatonya di Forum Valdai di kota Sochi, Rusia, Putin mengucapkan selamat kepada Trump atas pemilihan presiden AS yang baru.
“Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan selamat kepadanya,” kata Putin Jumat pekan lalu, dikutip media Rusia TASS.
Baca juga: Saat Donald Trump Terima Telepon Lebih dari 70 Kepala Negara Usai Kemenangannya di Pilpres AS…
Sementara itu, sebuah makalah penelitian yang ditulis oleh dua mantan kepala keamanan nasional AS pada masa pemerintahan Trump pada tahun 2017 hingga 2021 menyebutkan bahwa Amerika Serikat harus terus memasok senjata ke Ukraina.
Selain itu, sebuah surat kabar yang diterbitkan pada bulan Mei menyatakan bahwa dukungan ini dapat diberikan dengan syarat Kiev berpartisipasi dalam negosiasi perdamaian dengan Rusia.
Kedua mantan pejabat tersebut percaya bahwa Barat harus berjanji untuk menunda keanggotaan Ukraina di NATO untuk memikat Rusia ke meja perundingan.
Mantan penasihat tersebut mengatakan bahwa Ukraina tidak boleh menyerah untuk merebut kembali seluruh wilayahnya dari pendudukan Rusia, namun negosiasi harus dilakukan berdasarkan garis depan yang ada saat ini.
Politisi Partai Demokrat yang menuduh Trump mendukung Putin percaya bahwa tindakan Trump akan menyebabkan Ukraina menyerah kepada Rusia, dan membahayakan seluruh Eropa.
Trump secara konsisten menyatakan bahwa prioritasnya adalah mengakhiri perang dan membatasi beban sumber daya AS.
Baca juga: Rusia mengatakan bulan terburuk di Ukraina, dengan 1.500 tentara tewas atau terluka setiap hari
Tidak jelas apakah makalah mantan penasihat tersebut mencerminkan pemikiran Trump. Namun, BBC mengatakan surat kabar tersebut dapat memberikan petunjuk mengenai saran apa yang akan diterima Trump.
Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita pilihan Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.