Saat Trump Kembali ke Gedung Putih, Warga Palestina Berharap Perang di Gaza Cepat Berakhir
GAZA, sp-globalindo.co.id – Rakyat Palestina berharap Presiden AS Donald Trump kembali ke Gedung Putih bisa segera mengakhiri perang di Gaza.
Pasalnya, sudah lebih dari setahun rakyat Palestina menderita di bawah bayang-bayang perang yang menghancurkan Jalur Gaza.
Pasukan Israel terus menyerang wilayah Palestina. Bahkan warga Palestina di Tepi Barat pun mengalami hal serupa.
Baca selengkapnya: Pada hari ke-1000 invasi Rusia, Ukraina ingin mengakhiri perang tahun depan.
Warga Gaza, Rakan Abdul Ahman, mengatakan dia ingin presiden baru AS memberitahu Israel untuk mengakhiri perang.
“Kami telah melihat pembunuhan total terhadap perempuan dan anak-anak. Saya berharap Trump mengakhiri penderitaan di Jalur Gaza,” ujarnya, seperti dilansir CBS News, Senin (18/11/2024).
Di mata jurnalis Gaza Ahmed Harb, pemerintahan Trump menghadapi ujian nyata.
Dalam pidato kemenangannya, Trump menyatakan akan mengakhiri perang. Harb berharap ini berarti perang di Gaza.
“Saya pikir dia mengatakan yang sebenarnya. Namun dia tidak akan mengakhiri perang dengan mengorbankan Palestina,” katanya.
Hal ini menjadi kekhawatiran utama para politisi Palestina, termasuk Mustafa Barghouti.
Sebagai seorang dokter praktik, ia memimpin Inisiatif Nasional Palestina, sebuah kelompok yang memperjuangkan demokrasi bagi seluruh warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza.
Baca selengkapnya: Rusia berjanji akan merespons jika Ukraina menembakkan rudal jarak jauh ke AS
“Bagaimana Anda mengakhiri perang? Apakah Anda mengakhirinya dengan memasukkan wilayah-wilayah pendudukan? Dengan pembersihan etnis di Palestina?
Perang di Gaza juga telah mengalihkan perhatian internasional dari meningkatnya kekerasan di Tepi Barat yang dilakukan oleh pemukim Israel yang telah bersumpah untuk mencaplok tanah Palestina yang telah lama mereka kuasai.
Pada tahun 2023, terdapat rekor jumlah pemukiman, yaitu pemukiman Yahudi sementara yang didirikan oleh para pemukim di wilayah yang dulunya adalah tanah Palestina.
Mereka bisa mengklaim real estat Yahudi. Para pemukim melobi pengadilan dan pemerintah Israel untuk menjadikan pelabuhan itu sebagai pemukiman Yahudi.
Partai sayap kanan di kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendukung perluasan wilayah Yahudi, termasuk pelabuhan, di Tepi Barat.