sp-globalindo.co.id – Perdarahan intraserebral (ICH) atau pendarahan otak dalam, salah satu subtipe stroke, merupakan suatu kondisi penting di mana hematoma (pengumpulan darah) terbentuk di parenkim otak dengan atau tanpa darah masuk ke ventrikel. Darah ini membunuh sel-sel otak.
Perdarahan intraserebral nontraumatik menyumbang 10-15% dari seluruh stroke dan berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas.
Perdarahan intraserebral juga dikenal sebagai pendarahan otak atau pendarahan intrakranial.
Baca Juga: 16 Gejala Pendarahan Otak Akibat Cedera
Ada banyak risiko dan penyebab pendarahan otak. Yang paling umum meliputi: Trauma kepala: Trauma adalah penyebab paling umum pendarahan otak pada orang berusia di bawah 50 tahun. Tekanan darah tinggi: Tekanan darah tinggi yang tidak diobati merupakan faktor risiko pendarahan otak. Aneurisma: Dinding arteri yang melemah dan membengkak. Hal ini dapat pecah dan mengeluarkan darah ke otak, menyebabkan stroke. Pembuluh darah tidak normal: Kelemahan pembuluh darah di dalam dan sekitar otak mungkin sudah ada sejak lahir dan hanya didiagnosis ketika gejalanya muncul. Angiopati amiloid: Kelainan pada dinding pembuluh darah dan dapat menyebabkan tumbuhnya banyak gumpalan darah kecil yang sebelumnya tidak terdeteksi. Darah atau pendarahan: Hemofilia dan kanker darah dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit dan pembekuan darah. Penyakit hati: Penyakit ini berhubungan dengan pendarahan berlebihan di sel-sel otak. Jenis pendarahan di tengkorak tetapi di luar otak.
Otak terdiri dari tiga lapisan membran, yang disebut meninges, yang terletak di antara tulang tengkorak dan jaringan otak. Fungsi meninges adalah untuk menutupi dan melindungi otak. Pendarahan epidural: Pendarahan ini terjadi antara tulang tengkorak dan lapisan luar, dura mater. Perdarahan subdural: Perdarahan ini terjadi antara dura mater dan membran arachnoid. Perdarahan subarachnoid: Perdarahan ini terjadi antara membran arachnoid dan pia mater. Pendarahan ke dalam jaringan
Kedua jenis pendarahan otak ini bisa terjadi pada jaringan otak itu sendiri. Perdarahan intraserebral (juga dikenal sebagai pendarahan otak dan stroke hemoragik) dan pendarahan intraventrikular. Perdarahan intraserebral: Pendarahan ini terjadi di lobus, batang, dan otak kecil (pendarahan di mana saja di otak, termasuk batang otak). Perdarahan intraventrikular: Perdarahan ini terjadi di ventrikel otak, yaitu area otak (rongga) tempat produksi cairan serebrospinal.
Baca juga: Pendarahan otak bisa berakibat fatal, cegah dengan gejala berikut ini
Gejala pendarahan otak bisa bermacam-macam. Gejalanya bergantung pada lokasi pendarahan, tingkat keparahan pendarahan, dan jaringan yang terlibat. Gejala akan muncul dengan cepat dan mungkin memburuk.
Gejala pendarahan otak meliputi: Sakit kepala parah dan tiba-tiba Kejang tanpa riwayat kejang Kelemahan pada lengan atau kaki Mual atau muntah Penurunan kewaspadaan; lesu Perubahan mata Kesemutan atau mati rasa Kesulitan berbicara atau memahami ucapan Kesulitan menelan Kesulitan menulis atau membaca Keterampilan motorik buruk seperti tangan gemetar Nafsu makan berkurang Penurunan gangguan pendengaran, kesulitan bernapas, dan detak jantung tidak teratur (jika pendarahan di otak). Pemeriksaan kesehatan
Dokter akan memeriksa apakah ada jenis penyakit otak yang diduga merupakan penyakit darah tinggi. Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil: Pemeriksaan fisik Computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), atau magnetic resonance angiography (MRA) otak. Tes-tes ini menentukan lokasi, luasnya, dan terkadang penyebab pendarahan. Tes lainnya meliputi: elektroensefalogram, rontgen dada, dan/atau urinalisis. Pemeriksaan vaskular lengkap, hitung darah lengkap (CBC), dan/atau pemeriksaan darah. Mesin tulang belakang untuk memeriksa cairan serebrospinal yang mengelilingi otak. Dalam beberapa kasus, angiografi dapat dilakukan untuk mengidentifikasi aneurisma atau malformasi arteriovenosa.
Baca juga: 8 hal penting tentang diabetes yang perlu Anda ketahui untuk menjaga kesehatan dan mendukung tindakan yang diperlukan Manajemen risiko Terkadang pengobatan untuk membantu memperbaiki tekanan darah yang menggumpal Terkadang dilakukan operasi untuk mengeluarkan darah.
Penderita perdarahan intraserebral sering kali dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Pengobatan perdarahan intraserebral berbeda dengan pengobatan stroke iskemik. Antikoagulan (seperti heparin dan warfarin), obat trombolitik, dan obat antiplatelet (seperti aspirin) tidak diberikan karena dapat memperburuk pembekuan darah.
Jika seseorang yang memakai antikoagulan mengalami stroke hemoragik, orang tersebut mungkin memerlukan pengobatan yang membantu pembekuan darah, seperti: Vitamin K, biasanya diberikan secara intravena, Transfusi trombosit darah dari sel darah dan trombosit dapat dikeluarkan ( plasma beku segar) dengan larutan. terdapat bakteri di dalam tubuh dan protein lain yang membantu pembekuan darah (konsentrat kompleks protrombin) tekanan darah hanya dapat diobati jika sangat tinggi. Masalah
Seberapa baik pasien merespons pendarahan otak bergantung pada besarnya pendarahan dan pembengkakan.
Baca juga: Pendarahan Otak, Apakah Bisa Disembuhkan?
Beberapa pasien sempurna.
Komplikasi yang mungkin terjadi termasuk stroke, hilangnya fungsi otak, kejang, atau efek samping obat atau perawatan.
Kematian mungkin saja terjadi dan terjadi dengan cepat bahkan dengan pengobatan segera. Perlindungan
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengurangi risiko antara lain: Mengontrol tekanan darah Menurunkan kolesterol Menurunkan berat badan Membatasi alkohol dan merokok Mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga secara teratur Mengelola diabetes jika Anda menderita diabetes. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih berita yang Anda suka untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.