KUPANG, sp-globalindo.co.id – Proyek pembangunan jalan Oenaek-Saenam-Nunpo (Haumeni Ana) sepanjang perbatasan Indonesia-Timor Timur dengan pagu anggaran 245,7 miliar. rupee, terhalang tanah longsor.
Proyek sepanjang 35,32 kilometer ini terletak di wilayah Timor Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur (NTT) dan dilaksanakan oleh KSO PT Lince-Maju Jaya.
Project Manager PT Lince Maju Jaya Aloysius Hengki Kurniawan mengatakan, progres paket tersebut hari ini mencapai 70,21 persen.
“Sebenarnya permasalahannya banyak yang longsor dan ada kawasan hutan yang tidak bisa digarap 100 persen. Ini yang jadi masalah,” kata Aloysius kepada sp-globalindo.co.id di Saenam, kawasan Timor Tengah Utara. Pada Rabu (13-03-2024).
Baca juga: Jalan Perbatasan Indonesia-Timor Timur Sepanjang 292 Kilometer Telah Dibangun
Meski ada kendala, kemajuan terus berlanjut. “Ada opsi untuk melanjutkan agregat dan hotmix,” ujarnya.
Hengki menjelaskan, ada beberapa titik longsor yakni di kawasan Manusasi dan luar Gua Maria, serta di Oelmuk.
Khusus di Oelmuk, longsor terjadi pada tahun 2021 badai Seroja mencapai daerah tersebut. Namun longsor kembali terjadi di titik yang sama.
Pengerjaan proyek jalan tersebut dimulai pada September 2022 dan dijadwalkan selesai pada Agustus 2024.
Namun melihat kemajuan dan sejumlah kendala, Hengki berencana mengusulkan perpanjangan pengerjaan hingga 2024. pada bulan Desember
Pekerjaan yang dilakukan: pengisian dan pengisian, pengisian opsional, pengisian b, pengisian a dan campuran panas.
Baca juga: Basuki Minta Kontraktor Perhatikan Kemiringan Saat Bangun Jalan Perbatasan Kalbar
“Kami berharap proyek ini selesai tepat waktu, dengan kualitas yang tepat, pendanaan yang tepat, dan bermanfaat bagi masyarakat TTU,” tambah Hengki.
Dengan cara ini, sektor barat Jalan Sabuk Merah juga dapat dihubungkan.
Saat dihubungi terpisah, Fahrudin, Kepala Daerah Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi NTT, mengatakan kendala proyek tersebut sedang dibahas.
“Kami akan membahas penanganan longsornya,” kata Fahrudin kepada sp-globalindo.co.id melalui telepon, Jumat (15/3/2024) pagi.
Sedangkan untuk jalan di kawasan hutan, ruas utama masih menunggu proses dari Perhutani untuk mendapatkan izin Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam penetapan Wilayah Kerja (PAK).
Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.