sp-globalindo.co.id – Mantan pemain tim nasional Malaysia Wan Zamak bin Wan Hassan menuduh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) membayar RM200.000 atau Rs. Sekitar 730 juta.
Menurut Wan, sepak bola Malaysia akan sulit bersaing jika tidak memiliki pelatih timnas yang lolos kualifikasi terlebih dahulu.
Jika Harimau Malaya mendapatkan pelatih timnas dengan harga mahal, maka target yang ingin dicapai bisa sangat besar.
“Kalau kita punya pelatih bergaji tinggi, kita harus pasang target tinggi, minimal tampil terbaik di Piala Dunia atau Piala Dunia, bukan SEA Games atau Piala Dunia. Kita hanya berharap ke AFF,” kata Wan. , diambil dari bharian.com.
Baca Juga: Jamal Nasir Ismail Bela FAM Usai 8 Negara Digagalkan Malaysia di Laga Persahabatan
“Jika FAM bersedia membayar (gaji RM200.000 per bulan) maka tidak ada masalah karena kami tahu sepak bola adalah olahraga yang membutuhkan investasi besar. Kami tidak memiliki alat dan mentalitas untuk menang,” kata dia. yang berusia 66 tahun ini.
Ia menilai sepak bola merupakan investasi jangka panjang sehingga tidak cukup hanya mendatangkan pelatih mahal. Wan juga mencontohkan seekor monyet yang sedang memetik bunga.
“Nantinya seperti monyet yang memetik bunga.” Sepak bola itu panjang, jadi kita juga harus melihat perkembangan di akar rumput karena dari sini kita akan melahirkan pemain-pemain untuk tim Harimau Malaya ke depan.
Mantan pemain Johor Darul Tajim II ini merasa dengan pelatih dan pemain yang bagus maka hasilnya akan bagus.
Baca juga: FAM Kesulitan Lepas Pemain Timnas Malaysia
“Jadi meskipun kami punya pemain berkualitas, kami punya alat yang diperlukan dan kami sedikit membantu dengan mendapatkan pelatih yang bagus untuk mengelola kelompok pemain ini,” kata Wan.
Timnas Malaysia dijadwalkan menghadapi Selandia Baru pada jeda internasional dalam jadwal FIFA.
Laga antara Malaysia dan Selandia Baru merupakan laga persahabatan. Laga tersebut akan digelar pada Senin (14/10/2024) di Stadion North Harbour.
Dulu, Federasi Sepak Bola Malagasi (FAM) menawarkan pertandingan latihan ke enam negara, namun semuanya menolak. Kepulauan Solomon, Fiji, Tahiti, Kaledonia Baru, Vanuatu, dan Papua Nugini termasuk di antara negara-negara yang direkomendasikan untuk bersaing. Dengarkan berita dan pilihan terbaru kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran baru favorit Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.