Jakarta, Kompas. KAM – Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya mengakui sistem pemilukada satu kursi, seperti halnya Pilkada 2024, memiliki sejumlah kelemahan.
Menurut Bhima Arya, kelemahan pertama adalah lemahnya kontrol terhadap pilkada, karena pilkada dilaksanakan di banyak daerah dalam waktu bersamaan.
“Yang paling penting kelemahan pengawasannya, pemainnya banyak, tapi sumber daya pengawasannya sama,” kata Bima dalam forum di kawasan Mating Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Bima melanjutkan, kelemahan lain yang terlihat jelas adalah permasalahan lokal tidak mendapat perhatian di tingkat nasional.
Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Komitmen Jaga Netralitas ASN
Ia mengatakan, upaya tersebut terwujud berkat pesatnya pertukaran informasi dari 545 daerah pada Pilkada yang sama pada tahun 2024.
“Nah, hari ini arus kasusnya sangat kompleks, saya ingatkan lebih dari 500 kota provinsi, masing-masing saling membatalkan. Ada yang memperhatikan saat debat di Jakarta, ada yang pergi, dan banyak lagi. ” kata Bima.
Para politisi Partai Amanat Nasional ini belum melihat persoalan lingkungan hidup yang seharusnya membedakan satu calon dengan calon lainnya.
Akibatnya, harapan pemilih yang menginginkan calon pemimpin pembangunan daerah tidak bisa dipenuhi melalui pemilukada tunggal.
Baca Juga: Pandangan Jelang Pilkada 2024
“Jadi dampak sentralisasi ini adalah dinamika lokal relatif tidak diketahui atau tidak ada, kapasitas organisasi terbatas, tata kelola pemerintahan lebih kompleks,” kata Bima.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) langsung di seluruh negeri pada waktu yang sama tahun ini.
Sebelumnya, program pilkada telah dilaksanakan pada tahun 2015 dan dilanjutkan pada pilkada 2017, pilkada 2018, dan pilkada 2020.
Namun, seperti tahun ini, pilkada tidak dilaksanakan di semua daerah secara bersamaan.
Pada tahun 2024, total 545 daerah, 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota akan melakukan pemungutan suara bersama pada Rabu pekan depan (27/11/2024). Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.