SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

GLOBAL NEWS Dokter Kenalkan Prosedur Laser untuk Mengatasi Mata Minus dan Silinder

sp-globalindo.co.id – Miopia dan astigmatisme merupakan kelainan refraksi mata yang sering kita jumpai. Penderita kelainan refraksi disarankan untuk memakai kacamata agar dapat melihat dengan jelas.

Namun seiring berkembangnya teknologi, muncullah prosedur laser yang memungkinkan penderita kelainan refraksi dapat melihat dengan normal tanpa bantuan kacamata.

Spesialis mata Dr. Cokorda Istri Dewiyani Pemayun, SpM (K) menjelaskan, teknologi terkini dalam pengobatan miopia dan astigmatisme adalah prosedur laser yang hanya membutuhkan 5-10 menit operasi pada satu mata.

“Penyakit mata ini dapat diobati dengan prosedur laser satu langkah yang memakan waktu beberapa detik, sedangkan operasi mata penuh memerlukan waktu lima hingga 10 menit,” kata Dr. Kokorda, seperti ditulis Antara, Sabtu (12/10/2024).

Baca juga: Apakah Diabetes Mempengaruhi Mata? Begini kata dokternya…

Ia menjelaskan, teknologi tersebut bernama small incision lenticule ekstraksi (SMILE) berukuran kurang lebih 2-4 milimeter, proses pemulihan yang relatif cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit menggunakan sinar laser.

Operasi minimal, katanya, merupakan generasi penerus untuk memperbaiki kelemahan LASIK yang memerlukan prosedur dua tahap untuk memperbaiki kelainan refraksi.

Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia Provinsi Bali (Perdami) ini menambahkan, teknologi yang dihadirkan di klinik mata utama di JEC Denpasar harus menjawab tantangan masyarakat saat ini dalam hal refraksi mata.

Ada juga refraksi mata yang mirip dengan miopia atau menyebabkan mata tidak bisa fokus pada suatu benda, ujarnya.

Misalnya pada miopia, karena sumbu bola mata panjang, sinar yang masuk ke mata jatuh di depan retina.

Baca juga: Deteksi Dini Mata Malas pada Anak, Pencegahan Kebutaan di Usia Dewasa

Pada saat yang sama, pada mata plus, cahaya yang masuk ke mata jatuh di belakang retina, dan mata berbentuk silinder, kemudian mengembang sehingga membuat objek tampak buram atau tidak fokus.

“Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mengumumkan bahwa sekitar 50 persen orang diyakini menderita miopia atau astigmatisme akibat aktivitas multi-alat,” tambahnya.

Namun untuk teknologi ini, pasien harus berusia di atas 18 tahun, tidak sedang hamil atau menyusui, serta tidak memiliki riwayat penyakit lain dengan silinder minus 0,5 hingga 10 minus lima.

  Cara menjaga kesehatan mata

Dikutip dari laman P2PTM Departemen Kesehatan dan Klinik Cleveland, berikut beberapa tips menjaga kesehatan mata: Jaga jarak perangkat atau TV 30cm dari mata. Hindari menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar. Membaca sambil duduk dengan pencahayaan cukup dan jarak minimal 30 cm, setelah melatih mata selama 1-2 jam, untuk meregangkan otot mata. Ikuti diet seimbang saat cuaca panas di luar.

Jika Anda mengalami masalah penglihatan, Anda juga dapat melakukan pemeriksaan atau pemeriksaan mata setiap 1-2 tahun sekali untuk diagnosis dini dan pengobatan yang cepat. Dengarkan berita terbaru dan pilihan kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *