sp-globalindo.co.id – Persalinan sesar (operasi caesar) terus meningkat di seluruh dunia. Meskipun metode persalinan ini dapat menyelamatkan nyawa ibu dan bayi, metode ini juga dikaitkan dengan penurunan sistem kekebalan tubuh dan berdampak pada kesehatan bayi dalam jangka panjang.
Data tahun 2018 menunjukkan bahwa 3 dari 10 anak di seluruh dunia dilahirkan melalui operasi caesar dan diperkirakan akan terus meningkat. Di Indonesia, rata-rata jumlah operasi caesar adalah 25,8 persen.
Operasi caesar dapat menimbulkan risiko kesehatan jangka pendek dan jangka panjang bagi ibu, anak, dan kehamilan di masa depan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir melalui operasi caesar memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Hal ini antara lain karena tidak adanya paparan bakteri baik dari jalan lahir.
Dampak operasi caesar terhadap kesehatan anak dalam jangka panjang merupakan salah satu isu kesehatan yang dibahas pada sesi pertemuan ilmiah Scientific Expert Talk yang diselenggarakan di Danone Global Research and Innovation Center di Utrecht, Belanda, pada 18 November 2024. .di mana Kompas juga ikut berpartisipasi. kesehatan
Baca juga: 4 komplikasi yang sering dialami wanita pasca operasi caesar
Peneliti pencernaan anak Dr. Thomas Ludwig menjelaskan bahwa paparan bakteri baik dari jalan lahir sangat penting untuk membangun mikrobiota usus yang sehat yang berfungsi sebagai landasan awal sistem kekebalan tubuh.
Tidak adanya paparan bakteri baik tersebut dapat memberikan dampak jangka pendek seperti meningkatkan risiko alergi pada bayi, misalnya eksim atau alergi makanan. Sedangkan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular dan perawatan. .penyakit defisit,” katanya.
Mikrobiota usus bayi yang lahir melalui operasi caesar seringkali kurang beragam dan didominasi oleh bakteri yang kurang menguntungkan, misalnya di rumah sakit, sehingga berisiko mengganggu keseimbangan bakteri di usus (disbiosis) pada anak.
Profesor Anang Endaryanto Sp.A, pakar alergi dan imunologi anak, menjelaskan disbiosis atau terganggunya keseimbangan sistem imun dan perlindungan dapat berdampak serius bagi kesehatan, termasuk meningkatkan risiko penyakit autoimun dan gangguan perilaku.
Baca juga: Alergi susu sapi pada anak bisa dicegah sejak dalam kandungan
“Saat seseorang dilahirkan, sistem imunnya harus mampu berkembang ke arah keseimbangan imunitas dan perlindungan. Percepatan perkembangan imunitas, terutama pada tahun pertama, akan berkorelasi dengan perkembangan otak anak,” jelasnya bersamaan. waktu. peristiwa .
Oleh karena itu, pengobatan disbiosis usus (ketidakseimbangan mikrobiota) pada anak harus segera dilakukan karena sangat penting untuk pertumbuhannya.
Profesor Anang menekankan, salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus pada bayi yang lahir melalui operasi caesar adalah dengan tidak memberikan ASI eksklusif.
“Menyusui bayi yang lahir melalui operasi caesar merupakan salah satu upaya untuk mengurangi risiko alergi dan juga mengembalikan keseimbangan bakteri di usus,” ujarnya.
ASI mengandung kombinasi prebiotik (nutrisi bakteri baik) dan probiotik (bakteri baik) yang dapat membantu meningkatkan jumlah bakteri baik di usus.
Meski tidak sama dengan ASI, bagi ibu yang tidak bisa menyusui, memilih susu formula yang bersimbiosis (probiotik dan prebiotik) dapat membantu meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus bayi.
Baca juga: Dampak rokok terhadap perkembangan saraf anak kecil Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.