SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Sports

“Local Champion”, Faktor Nostalgis Warga Bandung Pilih Rumah Masa Depan

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Kehadiran brand lokal ternama dan terkenal atau sering disebut local champion menjadi salah satu alasan warga Bandung, Jawa Barat memilih tempat tinggal.

Saking populernya merek-merek tersebut, muncullah anekdot seperti “Kamu tidak sehat kalau belum ke RS Borromeus”, “Kamu belum pernah makan ganja kalau belum makan di Bakmie GM” atau “Kamu tidak sehat. “. Aku belum pernah melakukannya sebelumnya. “Jangan berbelanja kalau belum mengunjungi Supermarket Setiabudhi.”

Local champion ini dihadirkan PT Summarecon Agung Tbk untuk mengembalikan nostalgia sekaligus menarik minat pelanggan untuk membeli dan tinggal di rumah di Summarecon Bandung, Gedebage, Kota Bandung.

Baca juga: Astra Land dan Sinarmas Bangun Rumah Rp 2,6 Miliar di Zibubur

Mendatangkan local champion menjadi salah satu strategi perusahaan, karena menurut riset internal, sebagian besar pembeli real estate di Bandung adalah warga Bandung.

Termasuk properti residensial yang harganya di atas pasar Bandung, yakni lebih dari Rp 8 miliar per unit.

CEO PT Summarecon Agung Tbk Hindarko Hasan mengatakan, karena strategi tersebut, setiap kali ada klaster baru yang diluncurkan di Summarecon Bandung, selalu terjadi oversubscribed.

Misalnya Emily Group yang menawarkan Rp 8 miliar dengan luas lantai 147/190 meter persegi dan 215/190 meter persegi, terjual dalam beberapa bulan, kata Hindarko.

Kemudian klaster Xandari berorientasi perkotaan dengan harga mahal yakni Rp 10 miliar per unit juga mudah dijual.

Sekitar 2.400 rumah telah dibangun di Summarecon Bandung, separuhnya yakni 1.200 rumah sudah terisi.

Oleh karena itu, Bandung Timur atau lebih spesifiknya kawasan Gedebage dipandang sebagai barometer arsitektur hunian Kesultanan Bandung dan Jawa Barat.

Baca juga: Jalan Kabupaten/Kota Jawa Barat Sederhana di Indonesia

Situasi inilah yang menyebabkan para local champion membuka atau menambah produk di Summarecon Bandung.

Misalnya, pemilik Supermarket Setiabudhi yang memperluas area penjualannya hingga 7.000 meter persegi.

Penambahan lahan ini dilakukan Supermarket Setiabudhi karena diyakini akan ada pasar besar di kawasan Summarecon Bandung dan di timur Bandung yang dipenuhi kelompok ekonomi besar.

Supermarket yang menawarkan produk sehari-hari kepada masyarakat kelas menengah atas sejak tahun 1970-an ini akan menggunakan ide-ide modern dan tradisional dalam pengembangannya.

Di pasar gaya hidup bertema supermarket futuristik ini, Anda akan menemukan gerai makanan, rumah keluarga, toko buku, tempat pangkas rambut, elektronik, toko, dan lembaga pendidikan.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *