Moskow, Kompas. com – Presiden Rusia Vladimir Putin bungkam pada Kamis (7/11/2024) soal kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden AS.
Putin belum mengucapkan selamat kepada Trump, meski banyak pemimpin dunia yang mengucapkannya.
Faktanya, pemimpin Kremlin termasuk orang pertama yang mengucapkan selamat kepada Trump ketika ia memenangkan pemilihan presiden AS tahun 2016.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Putin tidak berniat melakukannya lagi.
“Saya tidak mengetahui adanya rencana presiden untuk memberi selamat kepada Trump atas kemenangan pemilunya,” kata Peskov kepada news.com.au pada konferensi pers.
Dikatakannya, jangan lupa bahwa kita berbicara tentang negara-negara tidak bersahabat yang secara langsung dan tidak langsung terlibat dalam perang melawan negara kita.
Peskov kemudian ditanya oleh wartawan apakah menurutnya Trump akan marah jika Putin tidak memberi selamat kepadanya, lapor media Rusia Interfax.
Ia juga ditanya apakah tindakan Putin akan memperburuk hubungan kedua negara yang sudah tegang.
“Hampir tidak mungkin terjadi kesalahan; Hubungannya sudah minimal,” jawabnya.
“Dan apa yang terjadi selanjutnya akan bergantung pada kepemimpinan PBB selanjutnya. Presiden Putin telah berulang kali mengatakan bahwa dia terbuka untuk dialog konstruktif berdasarkan keadilan, kesetaraan, dan kesediaan untuk mempertimbangkan kepentingan satu sama lain. Dan Presiden Putin memiliki pendirian itu. .”
“Sekarang pemerintah AS sangat menentang. “Kita lihat saja apa yang terjadi pada bulan Januari,” tambahnya, merujuk pada waktu pelantikan Trump. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.