TEHRAN, sp-globalindo.co.id – Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Ali Larihani, pada Minggu (24/11/2024) mengatakan Iran sedang mempersiapkan respons terhadap serangan Israel pada 26 Oktober.
Dalam wawancara dengan Tasnim News yang berafiliasi dengan IRGC, Ali Larijani mengatakan para komandan militer sedang mempersiapkan strategi berbeda untuk menanggapi Israel.
Iran mengatakan akan membalas Israel atas serangan udara tersebut, yang menurut para pejabat Israel dan AS telah melumpuhkan tiga sistem rudal permukaan-ke-udara terbaru Rusia, S-300.
Baca Juga: Iran Tolak Pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Elon Musk: Ini Cerita yang Dibuat-buat oleh Media AS
Larijani menyampaikan pengumuman tersebut tidak lama setelah jenazah seorang rabi Israel ditemukan di Amerika Serikat setelah dia diculik oleh sel yang diduga memiliki hubungan dengan Iran.
Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa pembunuhannya mungkin terkait dengan rencana Teheran untuk membalas serangan Israel.
Dikatakan bahwa Larijani menuduh Amerika Serikat mendalangi tindakan Israel di Timur Tengah, termasuk tindakannya terhadap Iran.
“Israel bergantung pada dukungan Amerika Serikat ketika merencanakan operasinya melawan Iran, dengan sejumlah besar aset udara dan pesawat yang beroperasi di wilayah tersebut untuk mendukung mereka,” kata International dalam sebuah pernyataan.
Penasihat utama Khamenei menjelaskan: “Dapat dikatakan bahwa AS mengorganisir acara tersebut di sini. Tapi mengapa mereka melakukannya? Karena mereka memilih untuk terlibat dalam perang yang tidak terlihat dan tidak terlihat sambil mendorong pihak-pihak lain untuk mengambil tindakan.”
Dia juga meminta pemerintahan Donald Trump untuk mengakhiri bantuan kepada Israel dan mencegah apa yang disebutnya menodai citra Amerika di wilayah tersebut.
“Tampaknya Amerika Serikat dan pemerintahan saat ini telah berubah, mereka perlu memahami situasi dengan lebih baik,” ujarnya.
Dia menambahkan: “Rezim Israel telah menenggelamkan dan menyeret Amerika ke bawah serta menghancurkan Amerika di wilayah tersebut.”
Pemerintahan Trump yang baru berencana untuk menghidupkan kembali kebijakan “tekanan besar” untuk mengekang kemampuan Iran.
Financial Times melaporkan pekan lalu bahwa mereka mendukung poros perlawanan dan upaya pengembangan nuklir.
Baca Juga: Ketua PBB Iran Ingin Solusi Diplomatik
Tim Trump sedang mempersiapkan perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat yang akan melanjutkan sanksi yang ada saat ini.
Serta penerapan sanksi baru terhadap ekspor Iran. Dengarkan berita terkini dan pilih berita di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.