SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Apa Gejala Diabetes yang Tidak Terkontrol? Ini Ulasannya…

sp-globalindo.co.id – Diabetes yang tidak terkontrol terjadi ketika kadar gula darah tetap tinggi dalam jangka waktu lama atau kadar gula darah terus-menerus rendah.

Dari segi kesehatan yang sangat baik, penyebab diabetes adalah tidak terdiagnosis, pengobatan yang tidak efektif, atau pengobatan yang tidak memadai.

Diabetes yang tidak terkontrol dapat menimbulkan gejala seperti sering buang air kecil, rasa haus terus-menerus, dan rasa lapar terus-menerus.

Gambaran lengkap mengenai gejala diabetes yang tidak terkontrol akan dijelaskan pada artikel selanjutnya.

Baca juga: Rasa Lapar Terus-Menerus Bisa Jadi Gejala Diabetes Tak Terkontrol Gejala Diabetes Tak Terkontrol

Diabetes yang tidak terkontrol dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti: sering buang air kecil

Sering buang air kecil atau poliuria biasanya mengganggu pada malam hari.

Ini adalah salah satu gejala utama diabetes, yang merupakan akibat langsung dari tingginya gula darah.

Gejala-gejala ini dapat menyebabkan dehidrasi parah dan kerusakan ginjal seiring berjalannya waktu. Rasa haus yang berlebihan

Gejala umum diabetes lainnya adalah rasa haus berlebihan atau dalam istilah medis poliuria.

Hal ini disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara cepat dan terus menerus melalui buang air kecil. Selalu lapar

Rasa lapar terus-menerus, atau istilah medisnya polifagia, adalah salah satu dari tiga gejala utama diabetes, selain sering buang air kecil dan rasa haus yang berlebihan.

Gejala diabetes yang tidak terkontrol terjadi karena glukosa (sejenis gula darah) tidak dapat masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi.

Oleh karena itu, tubuh secara konstan mengirimkan sinyal rasa lapar ke otak.

Baca juga: Diabetes Sebelum Usia 40 Tahun Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Kelelahan ekstrem juga sering terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkontrol.

Gejala diabetes bisa disebabkan oleh gangguan tidur, seringnya lonjakan gula darah, obesitas atau stres.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *