sp-globalindo.co.id – Gula darah yang sangat tinggi disebut hiperglikemia. Hal ini bisa terjadi ketika kadar gula darah mencapai lebih dari 300 miligram per desiliter (mg/dL).
Kondisi ini biasanya terjadi pada penderita diabetes yang tidak dapat mengontrol kadar gula darahnya yang tinggi.
Penting untuk mengetahui hal-hal yang dapat menyebabkan gula darah tinggi untuk menghindari kondisi tersebut.
Baca juga: Apa saja Gejala Gula Darah pada Penderita Diabetes?
Menurut Mayo Clinic, hiperglikemia bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Meski tidak serius, kadar gula darah yang sangat tinggi dan berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan pada mata, ginjal, saraf, dan jantung.
Jika tidak diobati, kondisi penderita gula darah tinggi dapat memburuk dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti koma diabetes.
Berikut artikel ini akan memaparkan penyebab dan faktor risiko hiperglikemia agar Anda bisa memprediksi dan menghindarinya.
Baca juga: 10 Tanda Peringatan Gula Darah Rendah, Penderita Diabetes Harus Hati-hati, Penyebab Gula Darah Naik pada Penderita Diabetes
Menurut Klinik Cleveland, hiperglikemia bisa terjadi pada penderita diabetes jika mengonsumsi makanan dan obat diabetes yang tidak seimbang.
Situasi umum yang dapat menyebabkan gula darah tinggi pada penderita diabetes antara lain: tidak mengonsumsi insulin dalam jumlah yang cukup, menyuntikkan insulin yang salah, atau insulin yang sudah kadaluwarsa. Bisa juga terjadi karena ada masalah pada suntikannya. Kurangnya waktu yang tepat untuk konsumsi insulin dan karbohidrat; Jumlah karbohidrat yang dikonsumsi tidak seimbang dengan jumlah insulin yang dapat diproduksi tubuh atau jumlah insulin yang disuntikkan. Dosis obat diabetes oral untuk menstabilkan gula darah sangat rendah. Fenomena senja terjadi ketika hormon (termasuk kortisol dan hormon pertumbuhan) yang diproduksi tubuh secara alami di pagi hari meningkatkan kadar gula darah.
Baca juga: Apa Manfaat Olahraga Bagi Penderita Diabetes? Ulasan ini…
Ada juga beberapa kondisi yang dapat menyebabkan peningkatan sementara gula darah pada penderita dan tanpa diabetes.
Situasi ini adalah stres fisik dan mental. Stres fisik, seperti menderita penyakit lain, cedera, dan operasi.
Stres emosional akut, seperti trauma atau stres akibat pekerjaan, juga dapat meningkatkan kadar gula darah Anda.
Stres dapat menyebabkan gula darah meningkat karena saat itulah tubuh melepaskan kortisol dan/atau epinefrin (adrenalin).
Sangat penting bagi penderita diabetes untuk disiplin mengikuti pengobatan yang dianjurkan dokter dan menerapkan pola hidup sehat secara umum.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, pola hidup sehat bagi penderita diabetes antara lain mengonsumsi makanan kaya serat, vitamin, dan mineral. olahraga teratur minimal 150 menit per minggu; Dan tidur yang cukup setiap harinya.
Baca juga: Olahraga Apa yang Terbaik untuk Penderita Diabetes? Berikut 10 pilihannya… Dengarkan berita dan update kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.