SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Property

Masalah Lahan dan Akses Perumahan Rakyat

Jika ada lahan pemerintah yang jauh dari pusat kegiatan (perkotaan), apakah lahan tersebut digunakan untuk membangun rumah baru bagi warga?

Jawabannya adalah ya.

Kita tahu, lahan pemerintah yang dekat dengan pusat kegiatan semakin langka, bahkan fungsinya semua.

Hal ini beralasan, karena kebutuhan pengembangan lahan untuk kegiatan tertentu sudah ada sejak lama. sehingga lahan yang ada, terutama di dekat pusat kegiatan perekonomian dan kota, dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Ada yang dijadikan kantor, ruang terbuka dan lain sebagainya. Ada pula yang dijadikan kavling perumahan ASN. Ada yang berfungsi penuh, ada pula yang belum dibangun.

Ketika pemerintah ingin menyediakan perumahan bagi masyarakat, tantangannya adalah ketersediaan lahan, selain kendala anggaran.

Lahan yang ada jauh dari pemukiman utama sehingga tidak bisa dibangun “sekarang”. Sedangkan kebutuhan perumahan saat ini.

Belum lagi mereka menawarkan kepada pihak swasta. Apa hubungan antara sektor swasta dan modal pinjaman bank?

Jika transaksi tanah lambat, bunga pinjaman akan meningkat. Dan yang terjadi adalah pengembang swasta bisa terancam usahanya karena kredit perbankan.

Pada saat yang sama, jika mereka membangun dan menggunakan dana negara, maka pemerintah pusat dan pemerintah daerah tentu akan menghadapi kendala terkait anggaran pembangunan.

Jadi, kompleks permasalahan perumahan sangatlah kompleks. Hal inilah yang menyebabkan backlog perumahan melonjak. PUPR bahkan mencatat hingga 12,7 juta unit rumah.

Jika dirupiahkan saat ini, kurang lebih setiap bangunan membutuhkan biaya rata-rata sebesar Rp 150 juta, sehingga dibutuhkan anggaran sekitar Rp 2.000 triliun untuk menangani sampah.

Hal ini juga mengasumsikan bahwa tidak perlu membeli tanah, membangun kembali akses jalan, dan lain-lain. Jika semuanya harus dimulai dari awal, maka kebutuhan anggaran pasti akan berlipat ganda.

Selanjutnya jika dihitung, perbaikan rumah warga harus dilakukan melalui program bedah rumah, pembangunan pedesaan, dan lain-lain. Permintaannya sangat tinggi.

Namun jika prospek kebutuhan uang sebesar itu dipandang sebagai “potensi bisnis”, maka permasalahan ini akan dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Hal ini bisa diatasi dengan baik jika “mata bisnis” dilihat dengan antusias.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *