Washington DC, sp-globalindo.co.id – Presiden terpilih Donald Trump mengumumkan rencananya untuk mengenakan tarif sebesar 25 persen pada barang-barang dari Kanada dan Meksiko dan hingga 10 persen pada barang-barang dari China.
Langkah tersebut, katanya, merupakan bagian dari kebijakan perdagangan proteksionis untuk melindungi pekerja Amerika dan melawan perdagangan yang tidak adil.
“Pada tanggal 20 Januari, saya akan menandatangani perintah eksekutif untuk mengenakan tarif pada semua barang dari Kanada dan Meksiko,” tulis Trump di akun media sosial Truth miliknya, AFP melaporkan.
Baca Juga: Trump dan Transformasi Hubungan AS-ASEAN: Menanti Paradigma Baru di Asia Tenggara
Beijing dengan cepat bereaksi dan mengatakan langkah tersebut dapat memicu perang dagang yang akan menguntungkan siapa pun.
Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar Tiongkok di Amerika Serikat, menekankan bahwa kerja sama ekonomi antara Tiongkok dan Amerika Serikat bermanfaat bagi semua orang.
Pada saat yang sama, Kanada dan Meksiko telah menyatakan pentingnya hubungan dagang dengan Amerika Serikat.
“Hubungan kami menguntungkan pekerja Amerika dan kami akan terus bernegosiasi dengan pemerintahan baru,” kata Wakil Perdana Menteri Kanada Chrystia Freeland.
Trump menunjuk Howard Lutnick, yang dikenal sebagai “elang Tiongkok,” untuk memimpin kebijakan perdagangan yang mencakup usulan tarif hingga 60 persen terhadap barang-barang dari Tiongkok.
Para ekonom telah memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat meningkatkan inflasi AS, namun para pendukung Trump melihatnya sebagai alat untuk mengembalikan sektor manufaktur ke dalam negeri.
Baca Juga: Dunia di Bawah Donald Trump
“Tarif ini adalah strategi klasik Trump: pertama mengancam, kemudian bernegosiasi,” kata William Rensch, penasihat senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional. Akses berita sp-globalindo.co.id WhatsApp Channel: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.