SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Sports

Survei Litbang Kompas: Masyarakat Ingin Prabowo-Gibran Kurangi Pengangguran dalam 100 Hari Kerja

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Survei dan perkembangan Kompas menunjukkan masyarakat menginginkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memperkuat sektor perekonomian di 100 hari menjabat, khususnya di bidang penciptaan lapangan kerja. .

Berdasarkan survei Litbang Kompas yang dipublikasikan Senin (11/11/2024), 48,7 persen responden memilih penguatan sektor perekonomian sebagai harapan penting yang harus ditanggapi serius.

Bukan tanpa alasan mayoritas responden lebih memperhatikan sektor ekonomi, kata Peneliti dan Pengembangan Kompas Vincentius Gitiyarko kepada Kompas.id, Senin (11/11/2024).

Ditambahkannya: “Melihat dunia, perekonomian dunia masih terancam oleh risiko berupa efek geopolitik global dan tingginya suku bunga di negara-negara berkembang yang berpotensi berdampak pada Indonesia”.

Baca selengkapnya: Survei Litbang Kompas: Kemacetan dan Pengangguran Jadi Masalah yang Harus Segera Diselesaikan.

Setelah itu, peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat sebesar 23,4 persen dan peningkatan kesejahteraan sosial sebesar 15,2 persen.

Sebaliknya, sektor lain yang masing-masing berada di bawah 5 persen, yaitu pengelolaan lingkungan hidup meningkat sebesar 4,9 persen; serta keamanan dan pertahanan negara meningkat sebesar 3,6%.

Kemudian pemberantasan korupsi 0,4 persen; Program saat kampanye berjalan 0,2 persen; Polisi meningkat sebesar 0,1 persen; dan 3,5 persen responden menjawab tidak tahu.

Lebih detail mengenai sektor ekonomi, sebagian besar responden menginginkan pemerintahan Prabowo-Gibran dapat menurunkan angka pengangguran dalam 100 hari kerja.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR: Prabowo-Gibran Harus Selesaikan Biaya Sembako dan Pekerjaan

Berdasarkan survei yang sama, 59,1% responden memilih mengurangi pengangguran, dan memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) 24,5%.

Kemudian mengendalikan tingkat inflasi sebesar 5,7 persen; Reformasi perpajakan 3,9 persen; Investasi asing meningkat sebesar 3,6 persen; Sektor pertanian meningkat sebesar 1,6 persen; Dan 1,6 persen lainnya menyatakan tidak tahu.

Menurut Vincentius, situasi tersebut wajar mengingat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang tahun 2024.

Misalnya saja pada industri tekstil Indonesia (API), pada periode Januari hingga Mei 2024, terdapat sebanyak 20-30 pabrik berhenti beroperasi dan merumahkan 10.800 pekerja. tahun,” jelasnya.

Baca Juga: Detail Kunjungan Prabowo ke China: Dapat Investasi Rp 157 T, Program Dukungan Pangan Gratis

Sebagai informasi, pengumpulan pendapat ini dilakukan melalui telepon pada 21-23 Oktober 2024. Mereka berhasil mewawancarai total 540 responden dari 38 provinsi.

Sampel dipilih secara acak dari responden kuesioner R&D Compass sesuai proporsi penduduk di masing-masing provinsi. Dengan menggunakan metode ini pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin kesalahan penelitian sekitar 4,21 persen dalam kondisi pengambilan sampel acak sederhana.

Namun, kesalahan di luar pengambilan sampel mungkin saja terjadi. Survei ini didanai sepenuhnya oleh Harian Kompas. Dengarkan berita dan pilihan terbaru kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *