SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Menghitung Gejala Nafas Cepat pada Anak untuk Deteksi Pneumonia

sp-globalindo.co.id – Jika anak mengalami gejala sesak napas, orang tua perlu waspada karena bisa jadi itu merupakan tanda penyakit pneumonia atau infeksi paru-paru.

Dilansir Antara, Senin (18/11/2024), Prof. Dr.Hartono Gunardi Sp.

“Kalau mau tahu bayi bernapas, ya kita hitung satu menit. Kurang dari dua bulan (frekuensi napas) 60 kali per menit, kalau dua bulan sampai 12 bulan 50 kali per menit, satu tahun sampai 12 bulan 50 kali per menit, satu tahun sampai 12 bulan. lima tahun “40 kali per menit per menit, lebih dari lima tahun 30 kali per menit”, kata Profesor Hartono. hadir pada materi Pencegahan Pneumonia dalam Arah Emas Indonesia 2045 di Jakarta, Senin (18/11).

Baca juga: Cukupi Gizi Ibu Hamil: Kunci Utama Hindari Shock Sejak Dini Mood anak bisa berubah-ubah.

Menurut Profesor. Namun pengukuran laju pernapasan anak, terutama anak di bawah usia dua tahun, memerlukan ketelitian karena pola pernapasan anak dapat berubah.

Selain itu, orang tua juga harus mewaspadai jika ada tarikan dinding yang tidak biasa, bisa jadi itu pertanda anak kesulitan bernapas.

Selain menghitung frekuensi pernafasan, Prof. Hartono juga berpesan kepada orang tua untuk mewaspadai gejala pneumonia lain pada anak, seperti demam dan batuk. Gejala ini patut dicurigai, apalagi jika disertai dengan napas yang cepat.

Pencegahan pneumonia pada anak, Prof. Hartono menekankan pentingnya menyediakan pola makan yang sehat dan seimbang.

Ibu disarankan untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya dan mengonsumsi makanan bergizi yang mencakup karbohidrat, lemak, dan protein.

“Dulu ada pepatah: 4 sehat, 5 sempurna, jadi karbohidrat, lemak, protein. Tidak bisa baik hanya karbohidrat dan lemak saja, anak tidak boleh diberi MPASI, karbohidrat saja, buah-buahan saja, kalau anak harus adil kalau ada protein, bangunannya dibangun”.

Selain itu, untuk menjaga kesehatan anak dan mencegah infeksi, orang tua disarankan untuk menjaga kebersihan diri, sering mencuci tangan, menjaga kebersihan rumah, dan memastikan ventilasi yang baik.

“Jangan sampai ada kotoran di dalam rumah, seperti asap rokok,” ujarnya.

Dengan memperhatikan gejala pneumonia dan tindakan pencegahan sederhana, kami yakin anak Indonesia bisa terhindar dari penyakit paru-paru ini. Dengarkan berita terbaru dan pilih berita di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *