SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Menangkap Netanyahu?

Penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang dituduh melakukan kejahatan perang oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), adalah sebuah misi yang antara mustahil dan ajaib.

Dengan sikap politik yang sangat kuat dan dukungan diplomatik Amerika Serikat, upaya penangkapan Netanyahu bukanlah persoalan hukum, melainkan perjuangan melawan realitas geopolitik.

AS, yang telah lama menunjukkan sikap ambivalen terhadap ICC, tidak hanya menolak yurisdiksi pengadilan terhadap warga negaranya, namun juga memperlakukan mereka yang telah bergabung di dalamnya.

Baca juga: Mengapa ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Terhadap Netanyahu dan Apa Konsekuensinya?

Netanyahu, yang memiliki hubungan dekat dengan Gedung Putih, berada dalam “power bank”.

Upaya untuk menangkapnya dapat menimbulkan konflik dengan kekuatan politik dan militer AS, sehingga anggota ICC akan mempertimbangkan kembali sejumlah masalah tersebut.

Keberanian negara-negara anggota ICC menghadapi situasi ini juga kurang meyakinkan. Meski di atas kertas dan dalam “kebanggaan intelektual” mereka berkomitmen terhadap keadilan internasional, namun kenyataannya mereka tidak berani menentang AS secara terbuka.

Ketergantungan ekonomi, diplomasi, dan militer terhadap Negeri Paman Sam menghancurkan keberanian.

Negara-negara utama Eropa yang mendukung ICC seringkali memilih langkah pragmatis (munafik) dibandingkan sepenuhnya mematuhi mandat pengadilan internasional.

Jika ada negara yang berani ikut serta dalam penangkapan Netanyahu, maka prosesnya penuh dengan masalah teknis dan politik, selain “dinyanyikan” oleh negara lain.

Lokasi Netanyahu yang sangat dijaga, perlindungan diplomatik dari negara-negara besar, dan dukungan bisnis internasionalnya menjadikan misi ini sebagai operasi intelijen tingkat tinggi sebelum terbentuknya tatanan hukum internasional.

Tindakan seperti ini tidak hanya membutuhkan keberanian namun juga keterampilan diplomasi yang tajam untuk mencegah eskalasi global.

Baca Juga: Kemlu dukung ICC keluarkan surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Penangkapan terhadap tersangka penjahat perang meluas dan berhasil.

Dalam sejarah ICC, hanya segelintir penjahat perang yang ditangkap di bawah naungan negara-negara kuat.

Kebanyakan penjahat dapat ditangkap ketika mereka kehilangan kekuasaan politik atau ditinggalkan oleh sekutunya.

Dalam kasus Netanyahu, dengan dukungan kuat dari AS, kemungkinan ini hampir tidak ada.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *