JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Hari ini Kamis (21/11/2024) kecelakaan serius yang melibatkan dua kendaraan terjadi di Jalan Betong, Sarikei, Maradong, Sarawak, Malaysia.
Baca Juga : Belajar dari Kecelakaan BMW di Tangerang, Ingat Batas Kecepatan Jalan
Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 15.15 waktu setempat. Peristiwa bermula saat mobil Perodua Alza yang dikendarai Adam Tony Kung Yu Bin Abdullah (39 tahun) berusaha melarikan diri dari pemeriksaan petugas Sarawak yang sedang berpatroli.
Saat dilakukan pemeriksaan, karyawan mengetahui bahwa masa asuransi mobil telah habis. Saat petugas mencoba menghentikan mobil, pengemudi malah tancap gas dan melaju ke arah berlawanan.
Baca juga: Perawatan ban mobil agar selalu terlihat baru
Para pengemudi Perodua kemudian saling kejar-kejaran hingga mobilnya bertabrakan dengan Toyota Hilux yang datang dari arah lain.
Pihak berwenang menyatakan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh kelalaian pengemudi Perodua Alza, yang meskipun telah diperingatkan, tetap melawan arus dan melarikan diri dari polisi, kata Kepala Penasihat Negara Republik Indonesia di Kuching. , Raden Sigit Witjaksono, dikutip dari sp-globalindo.co.id, Senin (25/11/2024).
Peristiwa ini mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, tujuh di antaranya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
Mengetahui kejadian tersebut, Direktur Pelatihan Jakarta Driving Defense Consulting (JDDC) Jusri Pulubukhu mengatakan, setiap pengemudi wajib mengisi surat-surat kendaraan saat berkendara di jalan raya.
Sebelum Anda bepergian, pastikan Anda memenuhi persyaratan pihak berwenang, kondisi kendaraan, dll. Nanti kami akan konfirmasi. Tidak seperti yang terjadi di kasus Sarawak, kata Jusri saat dihubungi sp-globalindo.co.id, Senin (25/11/2024).
Kalaupun pengemudi tidak memiliki dokumen lengkap, ada baiknya segera menepi sebelum dihentikan petugas dan jangan panik.
Baca Juga : KPK Minta Hasto PDI-P Laporkan Video Skandal Elite Politik ke Aparat
Baca Juga: Upaya Suzuki Promosikan Pasar GJAW 2024
“Kalau ada penyerangan, tidak perlu takut, meski dokumennya tidak lengkap. “Daripada lari ke lingkungan yang aman, sebaiknya kita berhenti dan menerima konsekuensinya jika tidak ada dokumen atau dokumen tidak lengkap. , yang merupakan jalan utama,” kata Jusri.
Lanjut Jusri seraya menambahkan, ketika seorang pengemudi melarikan diri maka kemampuan nalarnya menurun sehingga dapat menimbulkan rasa cemas bahkan depresi.
“Hal ini harus dihindari, sebelum melakukan tindakan yang tidak wajar, lebih baik dihentikan,” kata Jusri.
Baca Juga: Upaya Suzuki Promosikan Pasar GJAW 2024
Oleh karena itu Jusri mengingatkan kepada seluruh pengguna jalan untuk mengisi dokumen sebelum berkendara. Jika ada penyerangan harus segera berhenti dan mematuhi perintah petugas, meskipun dokumen yang dimiliki tidak lengkap. Simak langsung berita dan berita pilihan kami ponsel Anda Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.