SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Rangkuman Hari Ke-1.007 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Bersiap Balas Serangan Rudal ATACMS yang Dipasok AS | Ukraina Ogah Hancurkan 6 Juta Ranjau Darat

KYIV, sp-globalindo.co.id – Pada Selasa (27/11/2024), sejumlah peristiwa baru masih terjadi dalam rangka memperingati hari ke-107 perang Rusia-Ukraina.

Secara khusus, Rusia telah mengakui bahwa mereka sedang mempersiapkan respons terhadap serangan Ukraina baru-baru ini di wilayahnya menggunakan rudal ATACMS yang dipasok AS.

Sementara itu, Ukraina mengumumkan bahwa mereka tidak akan menepati janjinya untuk menghancurkan sisa 6 juta ranjau darat Soviet akibat invasi Rusia.

Baca juga: Ringkasan Serangan Rusia ke Ukraina ke-106: Sebuah Rudal Balistik Ditembak Jatuh Drone menghantam fasilitas energi

Untuk lebih jelasnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-107 yang bisa Anda baca: Ukraina: Rusia menembak jatuh 188 drone dalam semalam.

Angkatan Udara Ukraina mengumumkan pada hari Selasa bahwa Rusia telah melakukan serangan pesawat tak berawak dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya di Ukraina pada siang dan malam hari.

Jumlah ini mencapai 188 drone.

Menurut mereka, UAV yang dirilis Rusia menyaksikan pembangunan Iran.

Angkatan Udara Ukraina mengutip AFP yang mengatakan: “Selama serangan malam hari, musuh melakukan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya dari drone saksi dan drone tak dikenal.” Korban ranjau memprotes keputusan AS untuk memasok ranjau ke Ukraina

Korban ranjau darat dari seluruh dunia berkumpul di sebuah konferensi di Kamboja pada hari Selasa untuk memprotes keputusan AS yang memasang ranjau di Ukraina.

Lebih dari 100 pengunjuk rasa berbaris di sepanjang jalan memimpin delegasi ke sebuah konferensi di Siem Reap, di mana negara-negara sedang meninjau kemajuan dalam perjanjian pelarangan ranjau darat anti-personil. 

Salah satu spanduk yang dipegang oleh dua korban ranjau darat berbunyi: “Lihat apa yang dilakukan ranjau terhadap rakyatmu.”

Alex Mnyambabazi, yang kehilangan kakinya karena ranjau darat di Uganda utara pada tahun 2005, mengutuk keputusan AS untuk menanam ranjau anti-personel di Kiev ketika negara tersebut sedang memerangi pasukan Rusia.

Baca juga: Ringkasan Hari ke-105 Serangan Rusia ke Ukraina: Partisipasi Rudal Korea Utara Tentara melaporkan adanya korban Ukraina gagal memenuhi komitmennya untuk menghancurkan 6 juta ranjau

Ukraina akan gagal dalam janjinya untuk menghancurkan sisa persediaan ranjau darat Soviet yang berjumlah sekitar 6 juta karena invasi Rusia.

Yevgeny Kyuchyk dari Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan hal ini pada hari Selasa di sebuah konferensi pertambangan di Kamboja. 

“Komitmen yang dibuat sehubungan dengan Rencana Aksi Oslo dari Konvensi Pelarangan Ranjau Anti-Personil saat ini tidak mungkin dilakukan karena agresi Rusia,” katanya.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *