DAMASCUS, sp-globalindo.co.id – Pemberontak yang dipimpin organisasi Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil merebut kota Hama di Suriah pada Kamis (12/5/2024).
Serangan baru dilakukan setelah pemberontak sebelumnya berhasil merebut kota Aleppo yang merupakan pusat komersial di Suriah.
Perebutan kota Hama merupakan pukulan lain bagi pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Baca juga: Perang di Suriah, Ayah Sebenarnya Bisa Bertemu dengan Anaknya yang Terasing Sejak 2016
Seperti dilansir Agence France-Presse pada Jumat (6/12/2024), setelah bentrokan semalam, pemberontak memasuki Hama dari beberapa sisi dan terlibat dalam pertempuran jalanan dengan pasukan Assad.
Hal ini dilaporkan oleh War Monitor, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.
Pemberontak kemudian mengumumkan pembebasan penuh kota Hama melalui pesan di saluran Telegram mereka.
Pemberontak mencium tanah dan melepaskan tembakan perayaan saat memasuki kota terbesar keempat di Suriah.
Banyak warga yang datang menyambut para pemberontak. Seorang fotografer AFP melihat beberapa warga membakar poster besar Assad di depan balai kota.
Tentara mengaku telah kehilangan kendali atas kota tersebut, yang berlokasi strategis antara Aleppo dan pusat kekuasaan Assad di Damaskus.
Baca juga: Tentara Suriah memukul mundur pemberontak di dekat kota Hama
Menteri Pertahanan Suriah Ali Abbas menekankan bahwa penarikan pasukan adalah tindakan taktis sementara.
“Tentara kami masih berada di daerah tersebut,” katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi SANA.
Aron Lund, anggota wadah pemikir Century International, menggambarkan kekalahan Hama sebagai pukulan telak bagi pemerintah Suriah.
Alasannya adalah tentara seharusnya mendapat keuntungan di sana untuk membalikkan keadaan dan menyerang pemberontak, namun tentara Suriah tidak bisa melakukan hal itu.
Menurutnya, HTS kini akan berusaha melaju menuju kota terbesar ketiga Suriah, Homs, sekitar 40 kilometer ke arah selatan.
Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman melaporkan eksodus massal anggota komunitas minoritas Alawit Assad dari kota Homs.
Baca juga: Hizbullah Tak Niat Kirim Pasukannya ke Suriah, Ini Alasannya