TOKYO, sp-globalindo.co.id – Seorang penyintas bom atom di Nagasaki, Jepang saat Perang Dunia II berbagi pengalamannya.
Terumi Tanaka merupakan salah satu dari sedikit orang yang selamat dari invasi Jepang ke Amerika Serikat (AS) pada Agustus 1945.
Dia mengatakan penggunaan senjata nuklir akan mengakhiri umat manusia.
Baca juga: Ibu Ini Menemukan Tembolok Perang Dunia II di Tamannya.
Oleh karena itu, Tanaka memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin karena Putin tidak menyadari kehancuran dan penderitaan yang diakibatkan oleh senjata-senjata tersebut.
Putin disebut-sebut mengancam negara-negara Barat dengan kemungkinan perang nuklir.
“Para pemimpin seperti Putin tidak memahami skala kerusakannya,” lapor The Independent, Rabu (20/11/2024).
Peringatan Tanaka muncul dalam wawancara dengan The Independent di sebuah kantor di Tokyo. Para pemimpin Rusia berbicara di tengah meningkatnya ancaman nuklir.
Minggu ini, Putin mengeluarkan keputusan presiden yang melonggarkan protokol senjata nuklir Rusia.
Bahkan jika agresor didukung oleh negara bersenjata nuklir, Rusia dapat menggunakan senjata konvensional, katanya.
Pengumuman tersebut menjadi peringatan yang jelas setelah Presiden AS Joe Biden memberi lampu hijau kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh AS terhadap sasaran di Rusia.
Baca Juga: Australia Akan Membangun Angkatan Laut Terbesar Sejak PD II
Oleh karena itu, Moskow berhak merespons serangan nuklir. Rudal jarak jauh Amerika dan Inggris kemudian digunakan oleh pasukan Ukraina.
“Kita tahu bahwa peradaban sedang menghadapi bahaya saat ini, dan perang nuklir sepertinya tidak akan lama lagi,” kata Tanaka, yang kini berusia 92 tahun.
“Saya sangat takut,” tambahnya.
Untuk itu, ia berpesan kepada pemimpin Rusia tersebut untuk memahami dampak negatif penggunaan senjata nuklir.
“Pertama, saya akan memintanya untuk memberi tahu saya apa yang dia ketahui tentang dampak senjata nuklir terhadap manusia. Saya akan memintanya untuk memberi tahu saya,” katanya.