JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut kasus baru dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) periode 2021-2023. Kasus baru tersebut terkait pembelian alat pengolahan karet.
Read More : 4.000 Prajurit TNI Terlibat Judi “Online” Bukan karena Masalah Kesejahteraan, Lalu Apa Penyebabnya?
“Iya betul, makanya kami sedang mengkaji ulang terkait pembelian karet tebal tersebut. Itu hanya pupuk,” kata Asep Guntur Rahayu, Direktur Komite Pemberantasan Korupsi Gedung Merah Putih. , Jumat (29 November 2024).
Terkait hal tersebut, Asep mengatakan Kementerian Pertanian membeli pabrik karet untuk membantu petani karet.
Baca juga: Bantu Menteri Ara Tawaran Pembangunan Harun Masiku, MAKI: KPK Diblokir
Namun harga belinya naik dari Rp 10.000 per liter menjadi Rp 50.000 per liter.
“Yang terjadi harganya naik, jadi harga yang tadinya dijual, misalnya Rp 10.000 per liter, menjadi Rp 50.000 per liter, jadi harganya naik, harganya naik. Nah dari situlah kenaikan harga itu berasal,” ujarnya.
Read More : KPU: Gubernur Bengkulu Rohidin Tetap Dilantik Jika Menang Pilkada, Asal Statusnya Bukan Terpidana
Ia juga mengatakan, KPK akan segera mengumumkan siapa saja pihak yang dipertimbangkan dalam kasus ini.
“Termasuk hilangnya lahan ini nanti akan kita bicarakan,” ujarnya. Dengarkan berita dan cerita terpopuler yang kami pilih, langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran favorit Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp Kompas.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.