TEHRAN, sp-globalindo.co.id – Ali Akbar Velayati, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei, berbicara tentang dampak kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih terhadap hubungan Iran-China.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Berita Iran mengatakan bahwa hubungan antara Iran dan Tiongkok diperkirakan tidak akan berubah bahkan jika Trump terpilih sebagai presiden Amerika Serikat.
Ali Akbar Velayati mengatakan kembalinya Presiden Trump ke Gedung Putih pada Januari 2025 tidak akan mempengaruhi kebijakan luar negeri Iran, khususnya hubungannya dengan Tiongkok.
Baca juga: Biden vs Xi Jinping menyoroti pentingnya mengelola persaingan AS-Tiongkok
Pada Minggu malam (17 November 2024), Iran melaporkan bahwa “Iran dan Tiongkok memiliki hubungan budaya dan sejarah yang erat dan bersahabat selama bertahun-tahun, dan telah memberikan banyak pengaruh positif satu sama lain.” Ta.
Pernyataan Velayati itu disampaikan saat bertemu dengan Duta Besar China untuk Iran, Kong Piu.
Velayati menjabat sebagai menteri luar negeri Iran selama 16 tahun hingga tahun 1997 dan saat ini menjadi penasihat pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Khamenei.
Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Iran dan pembeli utama minyak yang terkena sanksi.
Menteri Perminyakan Iran Mohsen Pakhnejad mengatakan pekan lalu bahwa Republik Islam Iran tidak khawatir dengan penjualan minyak setelah terpilihnya Trump.
Presiden Trump sendiri diketahui menerapkan kebijakan “tekanan maksimal” terhadap Iran pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden AS.
Baca juga: AS Desak Iran Tegaskan Komitmen Nuklir dengan Tindakan Konkrit, Bukan Janji
Dia juga mencalonkan Marco Rubio untuk menjadi menteri luar negeri masa depannya. Marco Rubio adalah seorang politikus yang terkenal karena kebenciannya terhadap Tiongkok dan Iran.
Kebijakan Presiden Trump dapat mencakup penerapan sanksi baru dan lama terhadap Iran, sehingga mempersulit upaya Tiongkok untuk melibatkan Iran dalam berbagai inisiatif infrastruktur.
Pada tahun 2021, Tiongkok dan Iran menandatangani perjanjian strategis berdurasi 25 tahun yang mencakup berbagai bidang termasuk energi, keamanan, infrastruktur, dan hubungan komunikasi.
Pada bulan September, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan kepada Presiden Iran Masoud Pezeshkian bahwa Tiongkok akan “mendukung” Iran terlepas dari situasi global dan regional.
Dengarkan berita terkini dan berita yang dipilih dengan cermat langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda dan kunjungi saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.