BEIRUT, sp-globalindo.co.id – Meski ada seruan pengunduran diri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (14 Oktober 2024), Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) akan tetap ada.
Meski lima tentara UNIFIL terluka akibat serangan Israel di tengah perang Israel dengan Hizbullah, UNIFIL tidak akan menyerah.
Hal tersebut diungkapkan oleh pimpinan UNIFIL, Jean-Pierre Lacroix, yang terus menegaskan agar tentaranya tetap pada posisinya.
Baca juga: Israel Berhasil Tangkap 2 Drone dari Suriah
Menurut AFP, Selasa (15/10/2024), Israel mendapat kritik keras terkait cedera dan kerusakan yang dilakukan pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon.
Hal ini karena UNIFIL telah dikerahkan di Lebanon sejak serangan darat pertama dari empat serangan darat besar Israel terhadap Lebanon pada tahun 1978.
“Keputusan telah dibuat bagi UNIFIL untuk tetap berada di semua posisinya untuk sementara waktu meskipun ada seruan dari Pasukan Pertahanan Israel untuk mundur dari posisi di dekat Garis Biru,” kata Jean-Pierre Lacroix.
“Saya ingin menekankan bahwa keputusan ini masih berlaku,” katanya, seraya menambahkan bahwa rencana tersebut telah dikonfirmasi Senin pagi oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Sebelumnya, lima pasukan penjaga perdamaian PBB terluka dalam serangkaian insiden pekan lalu.
Dalam insiden terbaru, pasukan PBB menuduh pasukan Israel menerobos gerbang dan memasuki salah satu ruang di markas UNIFIL.
Baca juga: Cegah Meluasnya Perang, PBB Serukan Gencatan Senjata di Timur Tengah
Tentara Israel kemudian mengatakan bahwa tank tersebut mundur beberapa meter ke posisi UNIFIL sambil baku tembak dengan Hizbullah dan mencoba mengevakuasi tentaranya yang terluka.
Namun, Dewan Keamanan PBB menyampaikan kekhawatirannya untuk pertama kalinya pada hari Senin setelah serangkaian peristiwa.
“Akibat permusuhan yang sedang berlangsung di kawasan Garis Biru, para anggota Dewan Keamanan menyatakan keprihatinannya setelah beberapa posisi UNIFIL diserang dalam beberapa hari terakhir,” Presiden Dewan Keamanan PBB dan Duta Besar Swiss untuk PBB Kata Bangsa Pascale Barrisville.
“Beberapa pasukan penjaga perdamaian terluka,” kata pernyataan itu, yang tidak secara spesifik menyebutkan nama Israel.
Namun, dewan yang beranggotakan 15 orang tersebut meminta semua pihak untuk menghormati keselamatan personel dan gedung UNIFIL.
Mereka juga memperingatkan bahwa pasukan penjaga perdamaian PBB dan gedung-gedung PBB tidak boleh menjadi sasaran.
Intervensi dewan tersebut dilakukan setelah dua pertemuan pribadi mengenai situasi yang memburuk di Lebanon.
Baca juga: Menlu Iran bertemu pejabat senior Houthi di Oman, untuk berdiskusi
Menurut Resolusi Dewan Keamanan 1701, hanya sekitar 9.500 tentara UNIFIL dan Angkatan Darat Lebanon yang dapat dikerahkan di Lebanon selatan. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://vvv.vhatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.