Baca Juga : Skema Pengaturan Lalu Lintas Penyeberangan Saat Libur Isra Miraj dan Imlek
Jakarta, sp-globalindo.co.id – Wakil Ketua Komite III DPR RI Ahmad Saloni mengatakan, partainya akan mengikuti proses seleksi calon pimpinan (Kapim) dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai berikut: dikatakan. Atas arahan pemerintah.
“Di sini kita lihat apa yang dilakukan pemerintah. Kita ikuti proses pemerintah di Komite III, tapi dilanjutkan atau tidak, itu terserah pemerintah,” kata Pak Saloni di Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Baca juga: Mensesneg Prabowo Umumkan Tak Ada Perubahan Nama Ketua KPK dan Komisi Pemberantasan Korupsi Jokowi Dewa
DPR RI akan menjadi pihak terakhir yang memilih susunan Dirjen KPK dan pimpinan senior.
Sebelumnya, pihak Istana telah mengirimkan surat (laporan) Presiden yang memuat nama Ketua KPK dan Dewas KPK, yang kemudian dikirim kembali ke Istana untuk dimintai keterangan oleh Prabowo Subianto.
Saloni menambahkan, jika ingin pemerintah efektif, sebaiknya Prabowo mengirimkan daftar pimpinan senior KPK dan calon Dewas yang diserahkan Presiden ketujuh Joko Widodo itu ke DPR RI.
“Iya kalau mau efisien lakukan itu. Tapi kalau disebut presiden baru, pemerintahan baru, terserah pemerintahan baru. Itu sifat RDK untuk melanjutkan,” ujarnya.
Mantan anggota komite
Baca juga: Menteri Kehakiman Supratman yang ditemui Prabowo menegaskan tak akan membahas kepemimpinan KPK
Dalam surat tersebut disebutkan bahwa Prabowo menyetujui daftar calon pimpinan dan dewan pengawas KPK yang diajukan Jokowi.
Baca Juga : Ini 28 Akses Gerbang Tol Jakarta yang Kena Ganjil Genap Pekan Ini
“Informasinya sudah kami dengar. (Surat Presiden) sudah dikembalikan dan (daftar bakal calon pimpinan dan calon dewan pengawas KPK yang diajukan Jokowi) sudah dikonfirmasi kembali,” kata Yasonna saat ditemui di Gedung Parlemen. , Jakarta, Selasa (11 Mei 2024).
Namun, Yasonna menahan diri untuk tidak berspekulasi lebih jauh mengenai masalah tersebut dan menegaskan bahwa semua keputusan mengenai isi perintah eksekutif ada di tangan Presiden Prabowo.
Terpisah, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (Mensesnegu) mengatakan Presiden Prabowo tidak berniat mengubah nama calon Kapimu dan Dewas yang diajukan Presiden Joko Widodo sebelum turun jabatan.
Saya kira tidak (revisi nama), ya. Prosesnya sudah berjalan sesuai prosedur, kata Prasetyo, Rabu (11 Juni 2024) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Baca juga: Dasko Sebut Pemecatan Ketua KPK dan Komisi Pemberantasan Korupsi Dewa diterima DPR.
Prasetyo mengatakan, pemerintah mempunyai filosofi tidak membuang-buang energi.
Dia mengatakan, nama-nama pemimpin dan calon senior yang terpilih sebelumnya adalah yang terbaik dan dipertimbangkan.
Tentu saja, orang yang dipilih saat itu juga merupakan orang terbaik yang ditawarkan. Pada dasarnya Presiden Prabowo mengikuti usulan presiden sebelumnya, kata Prasetyo. Dengarkan berita terkini dan cerita yang dipilih dengan cermat langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda dan kunjungi saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan WhatsApp sudah terinstal.