JAKARTA, KOMPAS.com. Beberapa pengemudi seringkali mencium bau lapisan kopling terbakar tanpa menyadarinya, terutama setelah berkendara di tengah kemacetan atau di tanjakan.
Read More : NEWS INDONESIA Menilik Kecanggihan Teknologi Ramah Lingkungan pada Kendaraan Toyota Hybrid System
Bau tersebut bisa menjadi pertanda kebiasaan berkendara yang buruk, yang lama kelamaan dapat merusak kopling dan menurunkan performa mobil.
“Sering memegang kopling di tengah jalan atau di tanjakan dapat menyebabkan bantalan kopling menjadi terlalu panas sehingga menimbulkan bau terbakar,” kata Lung Lung, pemilik Car Doctor, kepada Kompas.com, Kamis (31/10). /2024).
Baca juga: Pilihan Helm Carbon Fiber Buatan Lokal Mulai Rp 2,8 Jutaan
Lung menjelaskan, kebiasaan tersebut tidak hanya membuat bantalan kopling cepat aus, tapi juga berdampak pada performa mesin secara keseluruhan.
“Saat pengemudi terus menahan kopling setengah, terjadi gesekan berlebihan yang menyebabkan keausan dini. Akibatnya bantalan kopling bisa cepat aus dan pengemudi harus lebih sering menggantinya,” kata Lung Lung.
Selain itu, Lung menyarankan agar pengendara menggunakan rem tangan saat berhenti di tanjakan dan tidak terlalu lama memegang kopling.
Read More : VR46 Targetkan Banyak Perusahaan Indonesia Jadi Sponsor Tim
“Penggunaan rem tangan akan mengurangi tekanan pada kopling, terutama saat mobil hendak berhenti di tanjakan. Hal sederhana ini bisa membantu menjaga kondisi kopling lebih baik,” kata Lung Lung.
Baca Juga: Mazda CX-9 Terbakar di Parkiran Pameran IMOS 2024
Dengan mengikuti kebiasaan berkendara yang benar, pengemudi tidak hanya terhindar dari bau bantalan kopling gosong, namun juga dapat memperpanjang umur kopling dan menjaga performa kendaraan tetap optimal. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp Kompas.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.