SOLO, sp-globalindo.co.id – Pada girboks matic dengan transmisi variabel kontinu (CVT) terdapat sabuk baja yang mempengaruhi performa dan kenyamanan berkendara mobil matic.
Sabuk baja sendiri terbuat dari bahan yang kuat, namun jika tidak dirawat dan sering digunakan dalam kondisi yang keras, terdapat resiko kerusakan.
Kerusakan pada sabuk baja CVT bisa terjadi secara bertahap dan tidak selalu langsung terlihat, sehingga banyak pemilik mobil yang baru menyadari adanya masalah ketika dampaknya cukup besar.
Baca Juga: MG Pakai Baterai Dalam Negeri, Akankah Harga Mobil Listrik Turun?
Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic, mengatakan sabuk baja pada mobil matic CVT memang bisa rusak dan patah, namun begitu diganti akan sulit membedakannya.
“Kalau pekerjaannya bagus dan rapi, tidak bisa selesai. Tapi biasanya CVT diperbaiki atau tidak, yang membedakan hanya pada penyegelan sambungan antar unit, tidak sebersih yang di pabrik, kata Ivan kepada sp-globalindo.co.id, Rabu (13/11/2024). ).
Ivan juga mengatakan, penggantian sabuk baja CVT yang tidak bersih dapat menimbulkan masalah, seperti suara matic menjadi keras dan kurang responsif.
Baca juga: 4 Tantangan Bagi Perusahaan Logistik Pengguna Truk Listrik Fuso eCanter
Sedangkan kegagalan sabuk baja biasanya diawali dengan lepasnya sebagian pin dari rantai.
Gejala pertama adalah tenaga mesin tidak maksimal. Kemudian perpindahan gigi juga tertunda. Selain itu, suara berderit juga bisa terjadi,” kata Ivan.
Jika hal ini terjadi pada Anda, sebaiknya segera bawa ke bengkel untuk diperiksa. Jika kinerja sabuk baja menurun, maka harus diganti. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.