SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Serangan Rusia Tewaskan 12 Orang di Ukraina, Zelensky: Putin Tak Ingin Perang Berakhir

Kiev, sp-globalindo.co.id – Serangan dua pesawat tempur Rusia di wilayah Ukraina menewaskan sedikitnya 12 orang. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (12 Juni 2024).

Menjelang musim dingin, Rusia diketahui semakin gencar melakukan serangan ke Ukraina.

Zelenskiy mengatakan serangan itu menunjukkan Rusia tidak tertarik pada perjanjian untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun.

Baca juga: Menlu Ukraina dan Rusia Saling Serang di Pertemuan Internasional OSCE

Para pejabat mengatakan sedikitnya 10 orang tewas di kota Zaporizhzhia di selatan dan dua di kota Krivilig di Zelenskiy.

“Ribuan serangan yang dilakukan Rusia selama perang ini memperjelas bahwa Presiden Putin tidak membutuhkan perdamaian nyata,” kata Zelenskyy melalui pesan Telegram.

Dikutip AFP, Sabtu (12 Juli 2024), ia menambahkan: “Hanya melalui kekuatan kita dapat melawan ini. Dan hanya melalui kekuatan kita dapat membangun perdamaian yang nyata.”

Gubernur wilayah Zaporizhzhia, Ivan Fedorov, mengatakan serangan Rusia tersebut menyebabkan garasi mobil dan pompa bensin meledak dan terbakar.

24 orang terluka, termasuk seorang bayi berusia 4 bulan dan dua anak berusia 4 dan 11 tahun.

Badan bantuan darurat Ukraina menyatakan di saluran Telegram bahwa kebakaran yang terjadi di pompa bensin telah padam dan enam mobil terbakar.

Zelenskiy mengatakan 17 orang terluka dalam serangan di Krivilig di pusat Ukraina.

Gubernur militer Kryvyi Rih, Oleksandr Virkul, mengatakan melalui Telegram bahwa seorang anak laki-laki berusia 6 tahun termasuk di antara yang terluka.

“Serangan itu menghancurkan sebuah bangunan tiga lantai dan merusak rumah serta kendaraan,” kata Telegram.

Serangan terbaru ini terjadi setelah berminggu-minggu pertempuran dalam perang saudara, dimana pemerintah Rusia meningkatkan serangan terhadap infrastruktur energi Kiev pada awal musim dingin di Ukraina.

Dukungan Amerika Serikat, sahabat utama Kiev, dipertanyakan, terutama mengingat bagaimana Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih.

Baca juga: Menlu Lavrov: Rusia Siap Mempertahankan Diri dengan Berbagai Cara

Sementara itu, dalam menghadapi serangan sengit Rusia menjelang musim dingin, tentara Ukraina yang lemah dan lemah menyerah di wilayah timur negara itu. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda dan kunjungi saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *