JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (Wapres) ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla terpilih kembali menjadi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) pada sidang paripurna kedua Musyawarah Nasional PMI ke-22. Munas) Minggu 8 Desember 2024.
Ketua Sidang Paripurna Kedua yang juga Ketua PMI Jawa Barat Adang Rocjana mengatakan, sebagian besar peserta Munas 490 menyatakan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Yusuf Kalla.
Dari 490 peserta, perwakilan 34 PMI daerah dan satu Forum Sukarela Nasional (Forelnas), memberikan respon positif terhadap laporan pertanggungjawaban Ketua PMI dan mendukung kembalinya Yusuf Kalla ke pimpinan PMI, kata Adang Rocjana.keterangan tertulis, Senin (9/12/2024).
Ini keempat kalinya sosok yang akrab disapa JK itu dilantik menjadi Ketua Umum PMI.
Baca Juga: Jusuf Kalla Terpilih Kembali Jadi Ketum PMI
Dirangkum sp-globalindo.co.id, berikut perjalanan Yusuf Kalla menjadi CEO PMI sebanyak empat kali. 2009-2014
JK pertama kali terpilih sebagai Ketua Umum PMI periode 2009-2014 pada Musyawarah Nasional PMI ke-19 yang diselenggarakan pada 22 Desember 2009.
JK saat itu dipilih karena menjadi satu-satunya calon ketua umum yang ditawarkan menggantikan Mar’ie Muhammad yang sempat memimpin PMI selama dua periode.
“Saya bersyukur atas amanah yang diberikan kepada saya untuk memimpin PMI lima tahun ke depan,” kata JK usai terpilih, seperti diberitakan sp-globalindo.co.id pada 23 Desember 2009.
Sementara itu, dalam pidatonya pasca terpilihnya JK, ia mengatakan kehadiran PMI penting di Indonesia yang saat itu berpenduduk 220 juta jiwa.
Baca Juga : BSSN Klaim Sirekap Sudah Oke, tapi…
Untuk itu, JK berjanji akan bekerja dengan baik memimpin PMI agar bermanfaat atau memberi manfaat bagi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Jusuf Kalla: Sejak Hari Pertama Letusan Levotobi, PMI Berikan Dukungan 2014-2019
Jusuf Kalla terpilih sebagai Ketua PMI untuk kedua kalinya pada Musyawarah Nasional PMI ke-12 yang diselenggarakan di Jakarta pada 18 Desember 2014.
Saat itu, JK mampu mengalahkan calon Ketua Umum lainnya yakni Siti Hediyati atau Titiek Soeharto.
Ketua Departemen Lembaga Mabes PMI Exkuwin Suharyanto mengatakan, JK memperoleh 247 suara dari 418 peserta Munas yang berasal dari perwakilan PMI se-Indonesia. Sedangkan Titiek Soeharto hanya memperoleh 170 suara.
sp-globalindo.co.id memberitakan pada 18 Desember 2024, JK bersedia menerima jabatan tersebut karena saat itu ia sedang menjalankan tugasnya sebagai Wakil Presiden bersama Joko Widodo (Jokowi), Presiden ke-7 Republik Indonesia.
Pada acara penutupan Munas ke-20 PMI tanggal 18 Desember 2014, JK mengatakan, “Saya memang ingin rehat dan fokus pada tugas-tugas publik yang beban dan amanahnya lebih besar.”