sp-globalindo.co.id – Timnas Indonesia lupa cara finis saat ditahan Laos di babak kedua Grup B Piala AFF 2024.
Tim memainkan permainan dengan sistem menyerang secara keseluruhan, namun tidak diimbangi dengan pertahanan yang baik, pertandingan berakhir dengan skor 3-3.
Penilaian ini dilakukan oleh pengamat sepak bola Gita Suwondo.
Meski mengapresiasi tekad pelatih Shin Tae-yong yang menyusun strategi bertahan, namun strategi tersebut memiliki kelemahan besar.
Makanya Raihan Hanan dipasangkan dengan Arkhan Fikri. Lalu Doni Tri pindah ke kiri, Pratama Arhan ke kanan. Kakang Rudianto juga bek yang terserang. kata sp-globalindo.co.id.
Baca Juga: Jadwal Vietnam Vs Indonesia di Piala AFF 2024, Peluang Garuda Dongkrak Status FIFA
Namun dalam komposisi ini, tidak ada pemain yang mendominasi lini tengah. Jenderal tengah mampu menyesuaikan diri saat Indonesia menyerang dan bertahan.
Menurutnya, Raihan Hanan dan Arkhan Fikri kerap terlambat turun karena terlalu berlebihan dalam membela lawan.
Situasi ini menciptakan ruang kosong di tengah yang dimanfaatkan Laos dengan hati-hati.
Situasi tersebut cocok untuk Laos yang terkenal ahli dalam menyerang.
“Kalau pakai 3-4-3 seperti itu, tidak akan ada satu pun pemain yang bisa bertahan ya, kemampuan Raihan dan Arkhan Fikri ada untuk menyerang, jadi kita di tengah lubang. Kata Gita Suwondo” Alasan mengapa Laos mencetak dua gol adalah karena cara dia memanfaatkan kelemahannya di lini tengah kami.”
Baca Juga: Kapten Laos berharap bisa melaju ke semifinal setelah menahan Indonesia
Selain itu, Doni Tri Pamungkas dkk menguasai 67% bola, namun kerap melakukan kesalahan yang membuat Laos bisa mencuri keunggulan.
Selama pertandingan, Laos mendapat dua tendangan bebas, dan keduanya menjadi gol. Setiap gol yang tercipta dimulai dari game plan dan kombinasi.
Berbeda dengan Indonesia, meski punya tembakan lebih baik, ketiga gol yang dicetak seluruhnya bermula dari tendangan bebas.
Defisit tersebut juga diperkuat dengan buruknya konsentrasi pemain di lini belakang.
Menurut Gita Suwondo, gol ketiga yang dicetak Laos tidak akan terjadi jika para pemainnya disiplin dan konsentrasi mengantisipasi level lawan.