Situasi politik Korea Selatan tegang sejak Presiden Yoon Suk Yeol tiba-tiba memberlakukan keadaan darurat militer pada 3 Desember 2024, yang dicabut parlemen enam jam kemudian (Kompas, 04/12/2024).
Tindakan tersebut memicu protes keras dari warga Korea Selatan dan mendorong Presiden Yoon Suk Yeol mundur. Demonstrasi besar-besaran terjadi di berbagai tempat.
Menariknya, para penggemar K-Pop dari banyak fandom seperti BTS, Blackpink, Winner, SNSD dan EXO juga turun ke jalan dengan membawa lampu dari fandom masing-masing.
Sekali lagi, lagu tahun 2007 “Into the New World” oleh grup idola SNSD (juga dikenal sebagai Girls’ Generation) bergema di tengah lautan pengunjuk rasa. K-Pop sebagai lagu perjuangan
Dalam esai saya yang berjudul ‘Pengaruh K-Pop Terhadap Diriku dan Gerakan Sosial di Dunia’ (PMB LIPI, 2020), lagu ‘Into the New World’ menjadi lagu perjuangan yang wajib dinyanyikan saat terjadi protes, pergerakan, dan perdamaian. gerakan karena liriknya berbicara tentang perjalanan menuju perubahan.
Baca juga: Mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan Resmi Ditangkap karena Deklarasi Darurat Militer, Ini Kasusnya
Misalnya, ratusan mahasiswa dari Ewha Womans University menyanyikan lagu ini saat demonstrasi damai pada tahun 2016, menentang pembukaan program malam dua tahun bagi para pekerja yang disebut Light up Your Future in Ewha (Life), yang bertujuan untuk memberikan gelar sarjana. . derajat Gelar setara dengan program reguler karena dianggap hanya sekedar “menjual gelar” (Korea Times, 31/07/2016).
Lagu tersebut kembali dinyanyikan oleh pengunjuk rasa pada tahun 2017, saat demonstrasi menuntut pengunduran diri presiden ke-11 Korea Selatan Park Geun Hye, yang terlibat kasus korupsi besar-besaran dan penyalahgunaan kekuasaan (Billboard, 05/02/2018).
Kini tak hanya lagu ‘Into the New World’ saja, berbagai lagu K-Pop pun dinyanyikan pada protes aborsi Presiden Yoon Suk Yeol seperti ‘I’m the Best’ oleh 2NE1, ‘Crooked’ oleh G -Dragon. , ‘Candy’ NCT Dream, dan APT Rosé BLACKPINK.
Acara K-Pop ini lebih seru dan tidak terlalu menegangkan sehingga mampu menarik perhatian banyak orang.
Tak hanya penggemar, sejumlah selebriti Korea Selatan juga turut aktif dalam protes tersebut, seperti Park Eun Bin, Kim Go Eun, Kang Dong Won (Kompas, 09/12/2024).
Bintang K-Pop Hyeju dan Yves dari LOONA pun mengutarakan pendapatnya mengenai situasi ini (India Today, 08/12/2024).
Kejadian ini menarik karena puluhan tahun lalu, para selebritis dianggap tabu untuk mengutarakan pendapat politik atau mengkritik pemerintah di Korea Selatan karena dapat merusak karier mereka (Korea Times, 15/03/2021).
Faktanya, para penggemar K-Pop merasakan kekhawatiran jika artis dan idola K-Pop ikut serta dalam aktivitas politik karena dapat merugikan karier mereka dan industri hiburan secara keseluruhan (South China Morning Post, 24/06/2020).
Baca juga: Presiden Korea Selatan Ditetapkan Tersangka Usai Deklarasi Darurat Militer
Namun tren baru menunjukkan semakin banyak artis dan idola K-Pop yang mulai mengutarakan pendapatnya mengenai isu-isu sosial dan politik.
Hal ini disebabkan oleh perubahan sikap masyarakat dan penggemar yang lebih menerima perbedaan pandangan saat ini, serta berkurangnya ancaman sensor pemerintah (Korea Times, 15/03/2021).