SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Virus Flu dalam Susu Mentah: Risiko Tersembunyi yang Perlu Diwaspadai

sp-globalindo.co.id – Susu mentah sering disebut-sebut lebih alami dan sehat dibandingkan susu pasteurisasi. Namun menurut Medical News, penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas Stanford mengungkap potensi bahaya meminum susu mentah.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Environmental Science and Technology Letters pada 12 Desember menemukan bahwa flu dapat menyebar hingga lima hari dalam susu beku. Temuan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai flu burung yang menyerang ternak.

“Studi ini menyoroti risiko terkena flu akibat mengonsumsi susu mentah dan pentingnya pasteurisasi susu,” kata penulis senior studi tersebut, Alexandria Boehm, seorang profesor di Stanford’s Doerr School of Sustainability dan Stanford School of Engineering.

Baca Juga: Cold Tank: Layanan Donasi Gratis Untuk Produsen Susu

Lebih dari 14 juta orang Amerika minum susu mentah setiap tahunnya. Berbeda dengan susu pasteurisasi, susu mentah tidak dipanaskan untuk membunuh bakteri berbahaya.

Ada yang bilang susu mengandung nutrisi bermanfaat, enzim, dan probiotik yang baik untuk kekebalan tubuh dan pencernaan. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) menyebutkan susu mentah berisiko menjadi agen 200 penyakit. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga memperingatkan bahwa bakteri seperti E. coli dan salmonella dalam susu mentah sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak, orang lanjut usia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas fisik. .

Peneliti Stanford juga menguji ketahanan virus flu H1N1PR8 pada susu mentah di lemari es. Oleh karena itu, virus tersebut tetap aktif dan menular selama lima hari.

“Virus influenza bisa bertahan dalam susu mentah selama beberapa hari, sehingga bisa menyebar,” kata Mengyang Zhang, salah satu penulis penelitian tersebut. “

Zhang menambahkan bahwa virus influenza menyebar melalui permukaan dan bahan lain yang masuk ke dalam susu, sehingga meningkatkan risiko penularan pada hewan dan manusia.

Selain itu, penelitian menemukan bahwa RNA virus influenza, yang merupakan molekul yang tidak berbahaya bagi kesehatan, terdeteksi dalam susu mentah hingga 57 hari.

Baca juga: Tak perlu impor susu kalau peternak lokal kuat

Sebaliknya, proses annealing menghancurkan virus menular secara efektif dan mengurangi RNA virus hingga 90%. Meskipun virus RNA tidak berbahaya, virus ini sering dilaporkan dalam lingkungan pemantauan untuk mendeteksi penyakit seperti influenza.

Studi ini menyoroti pentingnya meningkatkan sistem surveilans, terutama ketika flu burung terus menyebar ke hewan ternak.

Penelitian ini juga melengkapi penelitian sebelumnya yang menggunakan air limbah untuk mendeteksi influenza.

Analisis menunjukkan bahwa limbah dari industri susu merupakan sumber utama penyakit ini. Dengan memantau limbah, petugas kesehatan dapat mendeteksi penyakit aktif pada ternak di sekitarnya.

Penelitian di Stanford ini memberikan peringatan penting tentang potensi bahaya meminum susu mentah, terutama mengingat berkembangnya flu burung.

Pelabelan juga merupakan langkah penting untuk melindungi kesehatan masyarakat dari risiko kontaminasi pada produk susu.

Bagi konsumen, memilih produk susu yang baik tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga mencegah penyakit. Pilih berita dan pembaruan langsung dari ponsel Anda. Pilih berita yang paling Anda sukai Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *