sp-globalindo.co.id – Pekerjaan Pusat Data Nasional (PDN) bakal molor dari rencana semula yang direncanakan pada Januari 2025.
Hal itu diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid pada rapat kerja pertama dengan Komite I DPR RI, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
“Untuk PDN, kemungkinan tertundanya rencana kerja di bulan Januari sangat perlu kami kedepankan,” kata Meutya.
Meutya tidak menjelaskan alasan atau faktor tertundanya proyek PDN tersebut. Selain itu, belum ada perkiraan waktu baru untuk jadwal kerja PDN tahun depan.
Baca juga: Timeline Serangan Ransomware PDN dan Perbaikan Berkelanjutan
Meutya hanya mengatakan kemungkinan penundaan membuat Komdigi harus merencanakan langkah mitigasi.
Salah satunya dengan memperluas layanan Pusat Data Sementara Nasional atau dikenal dengan PDNS. PDNS diserang oleh ransomware pada akhir bulan Juni, menutup beberapa layanan pemerintah, salah satu yang terburuk adalah migrasi bandara.
Menteri Informatika dan Teknologi perempuan pertama ini juga meminta tambahan anggaran untuk menambah anggaran PDNS karena sebelumnya tidak terpikirkan untuk ditingkatkan.
“Mungkin PDNS akan kami minta ke Komite I. Kemarin kami tidak memasukkan anggaran untuk menambah PDNS karena berpikir kami yakin PDN akan selesai. Namun sepertinya akan ada penundaan,” Meutya. katanya. Satu PDN di Cikarang, satu lagi swasta
Meutya mengatakan, saat ini sudah ada lokasi PDN di Cikarang, Jawa Barat. PDN tersebut akan diserahkan produsen ke Kementerian Komunikasi dan Teknologi paling lambat akhir Desember 2024.
Baca juga: Data PDNS Kena Ransomware dan Tak Ada Cadangan, DPR: Ini Konyol
Tahun lalu, Kominfo berharap PDN di Cikarang bisa selesai sebelum Oktober 2024. Namun ternyata terlambat.
Kedepannya, kata Meutya, lokasi Pusat Data Nasional tidak bisa diungkap ke publik. Tujuannya adalah untuk menjaga keamanan dan kepentingan negara. Selain itu, keputusan ini juga diambil dengan mempertimbangkan “risiko” PDN.
“Kita sudah tahu kalau yang pertama lokasinya di Cikarang. Lalu kita minta izin ke Presiden dan pimpinan pusat data lainnya. Kita tidak bisa mengumumkannya ke publik. Barulah mungkin bisa kita jelaskan ke Komite I.” Meutya.
Meski terbilang rahasia, pada September 2024 silam, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengungkap pemerintah sedang membangun tiga pusat data publik (PDN) di tiga lokasi berbeda. yaitu Cikarang, Batam dan Ibu Kota Kepulauan (IKN).
Seperti dilansir KompasTekno dari Antara News, Rabu (6/11/2024), pembangunan PDN merupakan program pemerintah untuk menyiapkan tempat penggunaan Sistem Pemerintahan Elektronik (SPBE).
Proyek ini diharapkan dapat mendukung implementasi Satu Data Indonesia yang berpihak pada pemerintah dan bukan organisasi atau individu.
Selain itu, pembangunan PDN juga merupakan upaya untuk menciptakan pengelolaan data center yang tersebar di 2.700 wilayah data. Sebab, setiap instansi pemerintah menyiapkan pusat datanya masing-masing sehingga rentan kehilangan. Dengarkan berita terkemuka dan berita terkini di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk terhubung dengan Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.