SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Property

GLOBAL NEWS Tren Hunian Baru Usai Pandemi, Intip Kluster Anyar Tatar Nilapadmi Besutan Kota Baru Parahyangan

BANDUNG, sp-globalindo.co.id – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama tiga tahun terakhir telah mengubah seluruh aspek kehidupan, termasuk perkembangan hunian dan preferensi konsumen terhadap rumah sehat.

Sedangkan minat konsumen terhadap rumah sehat lebih mengutamakan ide rumah bernuansa natural, seperti dilansir Pre Scouter, Rabu (2/3/2022).

Berdasarkan catatan Pra Scouter, konsumen generasi muda berusia 25-34 tahun menaruh perhatian serius dalam memilih hunian dengan konsep rumah hijau atau sehat.

Hal ini sejalan dengan perubahan gaya hidup masyarakat pascapandemi Covid-19 yang lebih memilih menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga dibandingkan di luar ruangan.

Seiring dengan meningkatnya minat konsumen terhadap rumah sehat bernuansa alami, pengembang real estate pun menyikapi kebutuhan tersebut dengan memperkenalkan produk hunian yang tepat guna.

Salah satu pengembang ternama di Indonesia yang mengedepankan konsep rumah kaca berbasis kelestarian lingkungan adalah PT Bela Parahiyangan Investindo.

Anak perusahaan Lyman Group ini mengembangkan Kota Baru Parahyangan (KBP) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar), dengan memperkenalkan produk hunian yang selaras dengan alam.

Perubahan tren dan preferensi pengguna real estate disetujui oleh Manajer Pemasaran PT Bela Parahiyangan Investindo, Joseph Ijong Dachlan.

Joseph mengatakan, melengkapi produk hunian dengan nuansa natural menjadi salah satu hal menarik dalam bisnis real estate.

Apalagi pascapandemi Covid-19 terjadi perubahan preferensi pengguna properti yang ingin memiliki rumah dan lingkungan lebih asri, kata Joseph kepada sp-globalindo.co.id dalam program Ngulik Bisnis, Kamis (30/ 11) ). /2023).

Joseph menambahkan, fokus KBP terhadap pengembangan perumahan hemat alami tidak muncul sehari setelah pandemi Covid-19.

Namun konsep ini masuk dalam masterplan yang dikemas pada awal pembangunan. Bahkan dirancang secara sempurna dan cermat agar tetap sesuai dengan kondisi saat ini.

Lebih dari 50 persen kawasan KBP, lanjut Joseph, merupakan kawasan terbuka hijau (RTH) dari total pengembangan seluas 1.250 hektar (ha).

“Ketika seseorang membeli rumah, tentu melihat lingkungan disekitarnya, bukan hanya unit bangunannya saja. “Biasanya mereka memperhitungkan keberadaan tetangga, kondisi lingkungan, keberadaan taman dalam klaster, serta penataan kota mandiri itu sendiri,” jelas Yusuf.

Baca juga: Kawasan Elit Kota Baru Parahyangan di Bandung Barat Terendam Banjir

Lebih lanjut Joseph menjelaskan, KBP dikembangkan sejak awal tahun 2000 dengan tiga pilar yaitu. budaya, sejarah dan pendidikan.

Seiring berjalannya waktu, KBP berkomitmen untuk menjadikan seluruh pemangku kepentingan sebagai kota yang mandiri, sipil, dan alami.

Hingga saat ini, ketiga nilai tersebut dijunjung dan ditegakkan untuk mewujudkan kawasan perkotaan mandiri yang berkelanjutan.

Menanggapi tren dan kebutuhan konsumen, lanjut Joseph, KBP memperkenalkan hunian baru yang mengedepankan konsep rumah sehat, Tatar Nilapadmi.

Sebagai referensi, rumah modern Tatar Nilapadmi memaksimalkan potensi sinar matahari alami dan mengalirkan udara sejuk melalui sistem ventilasi silang.

Konsep ini diusulkan sebagai jawaban atas kebutuhan pengguna pasca pandemi Covid-19 yang memperhatikan sirkulasi udara yang baik, penerangan, ruang terbuka hijau, dan taman di dekat rumah, kata Joseph.

Tatar Nilapadmi merupakan tipe rumah dua lantai yang didesain rapi sebagai adaptasi terhadap iklim tropis. Desain bangunan yang modern memaksimalkan kemungkinan masuknya sinar matahari alami dan mendistribusikan udara sejuk melalui sistem ventilasi silang.

Tatar Nilapadmi menawarkan gaya hidup yang nyaman, asri dan dekat dengan alam. Hal ini terlihat dari bentuk bangunan yang tidak menyatu secara internal dengan dinding sekitarnya. Hasilnya, cahaya alami dan udara mengalir leluasa.

Kemudian, lanjut Yusuf, dari segi massa, bangunan tersebut tidak dibuat dengan satu atap yang kokoh. Sebaliknya, massa bangunan terbagi menjadi dua, yakni bagian depan dan belakang. Area tengah rumah yang menghubungkan keduanya memberikan ruang bagi aliran udara dan cahaya ke dalam rumah.

Sedangkan di lantai dua terdapat area tengah yang terbagi menjadi balkon dan area umum.

“Jarang sekali rumah memiliki properti bersama di lantai dua. Yang sederhana dan mewah dari rumah di Tatar Nilapadmi adalah terdapat empat kamar tidur dengan satu kamar mandi di setiap kamarnya. “Dengan begitu privasi warga tetap terjaga, namun tetap tersedia ruang bersama untuk berkumpul bersama keluarga,” kata Joseph.

Jósef menjelaskan, Nilapadmi diambil dari nama dalam cerita Prabu Siliwangi. Sebelum memulai proyek ini, KBP telah meneliti beberapa nama untuk nomenklatur klaster.

“Untuk gugus bumi datar kami mengambil nama laki-laki. Namun, nama-nama yang mewakili gugusan semenanjung yang menyentuh danau diambil dari nama para kaisar. “Salah satunya, Nilapadmi,” jelasnya.

Rumah bergaya resort tersebut dibanderol Rp5,3 miliar dengan luas bangunan 265 meter persegi dan luas tanah 290 meter persegi.

“Dengan segala kelebihan tersebut, memiliki hunian Nilapadmi Tatar di KBP bisa menjadi pilihan tepat untuk tinggal dan berinvestasi,” kata Joseph.

Baca Juga: Kurangi Jejak Karbon, IKEA Luncurkan SPKLU di Kota Mandiri Parahyangan Kota Baru dengan Fasilitas Lengkap

Joseph menambahkan, Tatar Nilapadmi dibangun di atas situs kota otonom buatan PT Bela Parahiyangan Investindo, KBP.

Sebagai kota mandiri, KBP memiliki fasilitas lengkap di pusat kota atau city center. Hal ini merupakan wujud komitmen KBP untuk mewujudkan kota mandiri dan inklusif dengan fasilitas lengkap guna menunjang kebutuhan masyarakat.

Sederet fasilitas baru yang dibangun juga melengkapi berbagai fasilitas yang sudah ada, seperti IKEA dan hanggar, sehingga menambah nilai tambah bagi KBP.

Selain itu juga terdapat sarana penunjang pendidikan yaitu Ysgol Ganol BPK Penabur dan Ysgol Bina Persada. Sekolah ini menambah empat sekolah lain yang sudah ada di KBP.

“Di KBP juga terdapat sejumlah fasilitas berstandar internasional seperti Parahyangan Golf, Mason Wing@Mason Pine Hotel, Wahoo Water Park, dan Lake Edge sebagai sarana rekreasi warga dan wisatawan,” jelas Joseph.

Selain itu, tambah Yusuf, ada pula Bumi Hejo Parahyangan yang nyaman untuk wisata keluarga sekaligus tempat nongkrong mencicipi berbagai kuliner dan kafe modern.

Ada pula Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Parahyangan, Supermarket Yogya, dan fasilitas kota lainnya yang akan diresmikan pada 2024. Salah satunya Pasar Parahyangan. Pasar ini memamerkan pertanian lokal dan beragam jajanan kaki lima khas Indonesia.

Baca Juga: Ide Menginap di Mason Pine Hotel, Resort Bintang 5 di Kota Baru Parahyangan yang Terhubung Kereta Cepat

Nilai tambah KBP juga terletak pada aksesibilitasnya yang semakin mudah. Apalagi kawasan KBP hanya berjarak 1 kilometer (km) dari Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Padalarang.

Berkat hadirnya moda transportasi modern kelas dunia ini, akses masyarakat menuju KBP menjadi lebih mudah.

Untuk itu, lanjut Joseph, pihaknya juga berkomitmen untuk memudahkan pengguna Whoosh High Speed ​​Rail menuju KBP dengan menyediakan shuttle bus dari Stasiun Padalarang.

“Inisiatif ini sejalan dengan penerapan prinsip Transit Oriented Development (TOD) untuk mendukung efisiensi fasilitas angkutan massal KCJB.

Selain dekat dengan stasiun Padalarang di KCJB, banyaknya fasilitas baru yang dibangun juga melengkapi berbagai fasilitas yang sudah ada seperti IKEA dan hanggar sehingga menambah nilai tambah bagi KBP.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Tatar Nilapadmi karya Kota Baru Parahyangan, Anda dapat mengklik link ini atau menghubungi (022) 680 3888.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *