BOGOR, sp-globalindo.co.id – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia berpidato di Kongres Partai Golkar 2004. Menurutnya, hal itu merupakan strategi efektif agar partainya menjadi partai pemenang.
Konvensi kali ini diikuti oleh lima tokoh yakni Akbar Tanjung, Surya Paloh, Aburizal Bakrie (Ical), Wiranto, dan Prabowo Subianto.
“Pemenangnya saat itu adalah Pak Wiranto. Tapi di pilpres, Tuhan belum mengizinkan dia jadi presiden,” kata Bahlil saat perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Center (SICC). Bogor, Jawa Barat, Kamis malam (12 Desember 2024).
Baca juga: Kader Golkar Terbanyak di Kabinet, Prabowo: Bukan Karena Saya Takut Golkar…
Ia lantas menegaskan, 20 tahun berselang, sebenarnya yang kalah dalam Konvensi Golkar 2004 adalah Presiden RI yang terpilih, yakni Prabowo Subianto.
“Tetapi yang kalah dalam konvensi 20 tahun kemudian, 20 tahun kemudian langsung terpilih menjadi presiden,” kata Bahlil disambut tepuk tangan kadernya.
Bahlil juga mengatakan, di Golkar, presiden jenderal belum tentu menjadi presiden.
Jadi di Golkar, presiden umum belum tentu jadi presiden, tidak harus, ujarnya.
Baca juga: Alasan Prabowo Pilih Dasi Kuning di HUT Golkar: Saya Punya Jaket Kuning Tapi Kekecilan
Menteri ESDM menegaskan pihaknya inklusif. Menurutnya, Partai Golkar merupakan partai adaptif yang siap mengikuti perkembangan sistem politik yang ada.
“Dan ini yang dicontohkan Pak Akbar, beliau adalah ketua umum yang membuka diri untuk bersaing dengan yang lain,” kata Bahlil disambut tepuk tangan. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita pilihan Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.