sp-globalindo.co.id – Akhir tahun 2024 menjadi saat yang penting bagi mereka yang ingin memiliki rumah. Pasalnya, insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 100% pemerintah untuk pembelian rumah berakhir pada 31 Desember 2024.
Skema PPN DTP terbukti memberikan dampak positif bagi sektor real estate. Febrio Nathan Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, mengatakan skema tersebut mendorong pembelian 31.600 rumah pada akhir Oktober 2024.
“Kami perkirakan akan ada 54.000 rumah hingga akhir tahun ini. (Dengan demikian), capaian ini akan mendorong investasi dan menjaga ketahanan pertumbuhan ekonomi hingga tahun 2024,” lapor Kontan.co.id. Pada hari Jumat. (8.11.2024).
Insentif PPN DTP 100% untuk pembelian rumah merupakan bagian dari kebijakan yang diberikan pemerintah untuk mendukung sektor real estate. Hal itu diatur melalui Kementerian Keuangan (PMK) Nomor 7 Tahun 2024 dan diperbarui dengan PMK Nomor 61 Tahun 2024.
Awalnya, insentif PPN TDP diberikan dalam periode terpisah sebesar 100 persen untuk rumah tangga pada 1 Januari hingga 30 Juni 2024 dan 50 persen untuk periode 1 Juli hingga 31 Desember 2024.
Namun untuk mendorong pesatnya pertumbuhan sektor real estate dalam empat bulan terakhir tahun 2024, pemerintah melalui PMK 61 Tahun 2024 kembali meningkatkan insentif menjadi 100% untuk periode 1 September hingga 31 Desember 2024.
Kebijakan ini berlaku untuk rumah atau apartemen dengan harga maksimal Rp 5 miliar, PPN maksimal Rp 2 miliar untuk DPP ditanggung pemerintah.
Promosi ini menjadi semakin penting mengingat tarif PPN nasional akan meningkat dari 11 persen menjadi 12 persen pada awal tahun 2025. Peningkatan ini pada UU No. 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) sebagai Bagian Reformasi Perpajakan.
Sekretaris Badan Pengembangan Terpadu Kawasan Perdagangan dan Properti Industri Indonesia Theresia Rustandi mengatakan, berdasarkan kajian sebelumnya, kenaikan PPN sebesar 1 persen kemungkinan akan menaikkan harga barang grosir. Pada industri real estate, efek domino semakin besar karena industri real estate saling berhubungan dengan 185 industri lainnya.
“Meski kenaikan 1 persen terkesan kecil, namun efek domino yang ditimbulkan bisa meningkatkan biaya distribusi dan harga bahan baku sehingga berdampak pada kenaikan harga properti,” dikutip Kompas.id, Jumat (12/6/2024). )
Hal senada diungkapkan Bambang Ekajaya, Wakil Ketua Umum Dewan Real Estate Indonesia (REI) Pusat.
Berdasarkan pemberitaan sp-globalindo.co.id, Selasa (17/9/2024), “Multiplier effectnya adalah biaya konstruksi meningkat, harga rumah naik, dan dikenakan PPN 12%,” ujarnya.
Kepala Riset Rumah123 Marisa Jaya menambahkan, kenaikan PPN kemungkinan besar akan berdampak pada keterjangkauan properti, terutama di pasar segmen menengah.
“Properti merupakan kebutuhan jangka panjang dan investasi penting bagi banyak orang, sehingga dampaknya sangat bergantung pada respon pasar dan insentif yang diberikan pemerintah,” ujarnya, dilansir sp-globalindo.co.id, Selasa (11/12/2024). ) Skema Kepemilikan Rumah Khusus
Untuk menjawab tantangan tersebut, Sinar Mass Land menawarkan proyek “Tielsember: Special for Residential” sebagai kesempatan terakhir masyarakat untuk memiliki rumah dengan berbagai keuntungan.
Skema ini tidak hanya memberikan insentif PPN 100% yang masih berlaku, namun juga menawarkan tambahan penghematan hingga 22% dan diskon 1,5%.
Namun perlu diketahui bahwa tidak semua produk apartemen dan real estate Sinar Mass Land termasuk dalam promosi ini atau program DTP gratis PPN.
Meski begitu, skema Dielschamber merupakan solusi tepat bagi calon pembeli yang ingin mendapatkan rumah sebelum harga dan tarif pajak naik pada tahun 2025.
Khusus untuk rumah tinggal, Sinar Mas Land menawarkan berbagai pilihan hunian yang termasuk dalam skema PPN DTP. Kawasan BST City, Tangerang, Panten memiliki pilihan rangkaian hunian Freja, Imajihas dan Tanakayu yang terdiri dari Sava, Ziva, Swati, Swani dan Swasti. Masih di Kota BST ada Asathi dan New Alesha.
Pilihan hunian lainnya termasuk Albior dan Kota Deltamas di Tangerang, De Silva di Cigarang, Woodchester dan Savasa. Sedangkan di Surabaya tersedia North Garden Suite.
Bagi Anda yang mencari hunian vertikal, tersedia berbagai apartemen berkualitas. Di BSD City ada Agasa Pure Living, Casa de Barco dan Upper West. Di Jakarta Selatan, seri The Elements dan Southgate meliputi Alduvera, Prime dan Elegance. Sedangkan Jakarta Barat punya Areum Residence dan Surabaya punya Glaska Residence.
Sinar Mass Land juga menawarkan pilihan properti komersial dengan skema TDP PPN antara lain London Park Avenue di Surabaya, Virginia Arcade, The Loop BST dan The Savia di BST City.
Selain itu, program Dielschamber memberikan konsumen kesempatan untuk memenangkan hadiah utama berupa apartemen Southgate Altura. Jadi jangan sampai ketinggalan. Skema ini hanya berlaku hingga 31 Desember 2024 saja.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai skema Dielsember dan portofolio perumahan Chinar Mass Land, kunjungi website Chinar Mass Land atau hubungi 021 53159000.
Datang dan manfaatkan program Dealsember sebelum promosi berakhir dan tarif pajak naik!