sp-globalindo.co.id – Sebuah penelitian baru memperingatkan bahwa kucing peliharaan mungkin menjadi pembawa virus penyebab virus flu burung baru.
Flu burung H5N1 yang mematikan telah membunuh lebih dari 100 juta burung. Penularan H5N1 pada manusia jarang terjadi.
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal akademis Taylor dan Francis, kucing dapat bertindak sebagai jembatan yang memungkinkan jenis flu burung H5N1 bermutasi dan menyebar lebih mudah ke manusia.
Menurut laporan NDTV, para peneliti telah menyelidiki hal ini setelah 10 kucing mati di sebuah rumah di South Dakota pada April 2024.
Baca juga: Darurat Influenza di California, Ketahui Gejala Penyakit Ini…
Mereka menemukan bahwa hewan berbulu tersebut memiliki gejala kerusakan pernafasan dan otak.
Setelah diselidiki lebih lanjut, virus yang ditemukan pada kucing tersebut mirip dengan virus flu burung yang ditemukan pada sapi di peternakan sapi perah sekitar 80 mil jauhnya.
Adanya bulu burung di dekat tubuh kucing menandakan bahwa mereka mungkin telah memakan burung liar yang membawa penyakit dari peternakan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kucing, tidak seperti hewan lainnya, membawa dua reseptor yang dapat dengan mudah berikatan dengan flu burung dan flu musiman.
Seiring berlangsungnya musim flu, terdapat kekhawatiran bahwa kucing dapat tertular H5N1 dan flu musiman pada saat yang bersamaan.
Perubahan virus ini memungkinkan kucing yang sering berada di sekitar manusia lebih mudah tertular flu.
“Kucing yang terinfeksi menghasilkan bakteri di dalam tubuhnya dan menularkan virus melalui saluran pernapasan dan usus, yang dapat menciptakan banyak jalur penularan ke manusia,” kata penelitian tersebut.
“Lebih jauh lagi, kemampuan virus untuk bertahan hidup dan berpindah ke hewan ternak meningkatkan risiko berkembang menjadi penyakit serius, sehingga menciptakan ancaman zoonosis baru yang berdampak pada kesehatan masyarakat,” kata studi tersebut.
Baca Juga: California Deklarasikan Darurat Flu Burung, 1 Warga Butuh Perawatan Darurat Flu Burung
Meskipun tidak ada bukti bahwa kucing telah menularkan virus H5N1 ke manusia, para ilmuwan memperingatkan bahwa perhatian segera diperlukan untuk mengendalikan situasi ini, yang dapat menjadi lebih buruk di masa depan.
Sebuah penelitian baru-baru ini di Scripps Research Institute di California menimbulkan kekhawatiran bahwa virus flu burung dapat berevolusi lebih cepat dibandingkan virus lainnya dan menyebabkan wabah baru.
Pada Rabu (18/12/2024), Gubernur Negara Bagian California, Amerika Serikat (AS), Gavin Newsom mengumumkan keadaan darurat akibat flu burung.