SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

GLOBAL NEWS Tak Perlu Pantang Nasi Saat Diet, Pilih yang Tinggi Serat

sp-globalindo.co.id – Nasi merupakan salah satu sumber karbohidrat yang sehat dan bergizi, namun saat melakukan diet, kebanyakan orang menghindari nasi. Pada dasarnya makan nasi boleh-boleh saja, asalkan memperhatikan jumlah dan jenisnya.

Nasi putih yang biasa dikonsumsi memiliki indeks glikemik yang cukup tinggi dan dapat meningkatkan gula darah dengan cepat, sehingga mengonsumsi nasi dalam jumlah banyak dapat mencegah penurunan berat badan.

Jika Anda ingin menurunkan berat badan, salah satu pendekatan yang baik adalah dengan membatasi porsi nasi putih dan memilih jenis nasi dengan kandungan serat lebih tinggi, seperti nasi merah atau nasi shirataki.

Kandungan serat yang tinggi mampu menjaga kestabilan gula darah dan perut kenyang lebih lama sehingga kita tidak tergoda untuk mengonsumsi makanan lain.

Nasi shirataki juga sangat rendah kalori, bahkan hampir nol kalori pada beberapa merek. Ini cocok untuk diet penurunan berat badan karena dapat dikonsumsi tanpa menambah banyak kalori harian.

Baca Juga: Sekilas Mirip, Ini Perbedaan Nasi Porang dan Nasi Shirataki Menurut Dokter

Direktur Flimgroup Dennis Huddy menyatakan bahan utama nasi tidak selalu berupa biji-bijian seperti daun bawang.

“Seiring berkembangnya teknologi pangan, kini beras juga bisa dibuat dari umbi-umbian, salah satunya adalah akar tanaman konjak (glukomanan) atau dikenal juga dengan nasi shirataki,” ujarnya.

Menurut pakar nutrisi dr. Rita Ramaiulis, DCN, M. Kes., nasi yang terbuat dari nasi shirataki sebenarnya bisa menjadi pilihan nasi yang lebih sehat.

“Kandungan serat yang lebih tinggi dapat membantu Anda kenyang lebih lama. Selain itu, dibandingkan nasi putih biasa, nasi merah memiliki kalori, karbohidrat, dan indeks glikemik yang lebih rendah sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah,” ujarnya.

Inovasi yang dilakukan Flimgroup adalah dengan membuat nasi Flimrice shirataki yang mempunyai tekstur, rasa dan aroma yang mirip dengan nasi putih, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengatur rasanya.

Dennis mengatakan, produk ini sudah terjual lebih dari 20.000 peti sejak diluncurkan pada pertengahan 2024, sehingga saat ini hadir dalam kemasan satu kilogram.

Baca juga: Benarkah Penderita Diabetes Tidak Boleh Makan Nasi Sama Sekali? Inilah yang dikatakan ahli gizi. Dengarkan berita dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://vvv.vhatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *